Pacitan, tvOnenews.com - Angka penderita leptospirosis yang disebabkan bakteri dari kencing tikus atau lebih dikenal dengan leptospira ini, terus meningkat. Total akumulatif terhitung sudah lebih dari 158 kasus.
Sejumlah warga yang terjangkit bakteri leptospira, menjalani perawatan di Puskesmas. Salah satu pasien bernama Muanah (73) pekerjaan petani, warga RT 01 RW 13 Dusun Perang, Desa Losari, Kecamatan Tulakan.
dr Joko Priyanto, SpPD, MSc, FINASIM, Dokter SpeSialis Penyakit Dalam di RSUD Pacitan ini menjelaskan, setelah menjalani perawatan selama sehari di puskesmas, pasien tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Darsono Pacitan karena sudah suspec. Saat ini pasien penyakit yang disebabkan air kencing dan kotoran tikus itu yang masih dirawat intensif menjadi 4 orang.
"Keempat pasien itu masih menjalani perawatan dan berangsur-angsur pulih. Waktu awal memang kondisinya demam sangat tinggi. Kasus yang ditemukan sedini mungkin dilakukan pemeriksaan dan jejak rekam medis, sehingga bisa diobati dengan optimal," jelasnya.
Sementara itu, Drg Nurfarida Kepala Bagian Pengendalian dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menyebutkan, total komulatif penderita leptospirosis dari bulan Januari hingga Februari 2023 ada 203 Kasus. Warga yang dinyatakan positif terjangkit bakteri leptospira tercatat sebanyak 83 orang.
"Jumlah 99 pasien tersebut menyebar di 6 kecamatan meliputi Desa Ketro sebanyak 10 penderita positif leptospirosis, Puskesmas Kecamatan Kebonagung 2 orang, Puskesmas Tulakan 10, Puskesmas Arjosari 1, Puskesmas Ngadirojo 1, PKM Wonokarto 1, Puskesmas Tegalombo 4, Puskesmas Nawangan 32, Pakisbaru 1, Desa Sukorejo 1 penderita. Jumlah kasus tertinggi ada di wilayah Puskesmas Bubakan, Kecamatan Tulakan dengan jumlah penderita sebanyak 35 orang," sebutnya.
Load more