Banyuwangi, tvOnenews.com - Tragedi ledakan tabung elpiji di Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, memakan korban jiwa. Setelah empat hari dirawat, salah satu korban, Hadi Sopyan (24), meninggal dunia di rumah sakit, Jumat (3/3). Nyawa korban tak tertolong akibat luka bakar yang parah, hingga 70 persen.
Korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 10.15 WIB di RSUD Genteng. Selama dirawat, korban ditempatkan pada ruangan khusus. Perawatan luka bakarnya juga ditangani tim khusus.
“Luka bakarnya 70 persen. Saat masuk RS, luka bakarnya memang cukup parah,” kata Dirut RSUD Genteng, dr. Siti Asiyah Anggraini.
Selain luka bakar, korban mengalami trauma inhalasi atau pernapasan. Kondisi ini membuat luka korban bertambah parah. Ditambah lagi, korban rawan terjadi infeksi. Meski ditempatkan di ruang khusus, keluarga masih nekat membesuk. Padahal, lukanya sangat rawan terinfeksi.
“Korban ini memang beresiko tinggi dengan tingkat luka bakar seperti itu. Kami sudah wanti-wanti, termasuk membuat larangan membesuk,” jelasnya.
Sementara, tiga korban lainnya, Suryono (72) dan istrinya Khoyimah (55), serta anaknya, Ibnu Mubarok (18), kondisinya mulai membaik. Saat dirujuk ke RS, luka bakarnya lumayan parah. Namun, masih di bawah 70 persen.
“Ketiganya kondisinya sudah membaik. Tapi, masih perlu perawatan intensif,” tegas Asiyah.
Load more