Di mana diyakini, ari tersebut membawa berkah kesehatan dan keselamatan. Lalu, seusai dicuci, kain lawon dibawa ke balai tajuk, sebuah pendopo beratap jerami.
Lagi-lagi, warga berjalan kaki. Di balai tajuk, seluruh kain lawon diperas lagi, airnya juga diambil. Lalu, kain lawon dijemur di sepanjang jalan.
Ritual ini diakhiri dengan pemasangan kembali lawon menjelang sore disertai selamatan.
“Ini adalah tradisi turun temurun menjelang puasa Ramadhan. Kami membersihkan lawon penutup makam Buyut Cungking,” kata Juru Kunci Makam Buyut Cungking, Jam'i Abdul Gani (65).
- Makna Mendalam Tradisi Ritual Resik Lawon
Tak sekadar membersihkan lawon, tradisi ini memiliki makna mendalam. Artinya, sebelum memasuki puasa, warga harus membersihkan hati. Sehingga, ketika menjalani puasa selama sebulan penuh bisa berjalan lancar.
Berdasarkan sejarah, Ki Buyut Cungking memiliki nama asli Ki Buyut Wongso Karyo. Tokoh ini dipercaya membabat hutan yang sekarang menjadi wilayah Kota Banyuwangi. Makam yang dikeramatkan warga ini sejatinya adalah petilasannya.
Load more