"Semoga 16 pasar Jombang yang lain bisa seperti ini Pasar Perak. Karena ini sebagai bentuk strategi peningkatan penataan industri primer sekunder. Insya'Allah Ramadhan sudah bisa dipakai," imbuhnya.
Sebagai informasi, pembangunan Pasar Perak dilakukan dengan dua tahap, menggunakan dana Bantuan Khusus Keuangan (BKK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2021 sebesar Rp6.631.705.000 dan tahun anggaran 2022 sebesar Rp4.135.076.000.
Pasar Perak memiliki dua lantai, dengan rincian 14 unit toko, 84 unit kios, 12 los lesehan, 160 unit gledek, satu unit kamar mandi, dan satu unit IPAL pada lantai pertama. Sedangkan, lantai dua terdapat 152 unit kios, 2 unit kamar mandi, kantor pengelola pasar, dan 5 los lesehan.
Sejauh ini, jumlah pedagang Pasar Perak sebanyak 609 orang, yakni 13 orang yang menempati toko, 299 orang di kios, 235 orang untuk gledek, serta 62 orang mengisi los lesehan. Pasar Perak sendiri telah menerapkan sistem zonasi basah dan kering sesuai jenis komoditas dagangan.
Pada bangunan bawah diterapkan zona basah dengan komoditas dagangan antara lain ayam potong, daging, ikan basah, ikan kering, pindang, lele, sayuran, buah, tahu, tempe, cecek, kelapa, bunga, dawet, lontong, jajan pasar, kacang, peyek, kerupuk, polo pendem, bumbu, telor, beras, pracangan dan warung
Pada bagunan atas diterapkan sistem zona kering dengan komoditas dagangan antara lain snack, kerupuk mentah, mainan, pakaian, emas, aksesoris, kaset, alat pertanian, bahan bangunan, gerabah, sandal, telur, jamu, dan salon kecantikan. (usi/gol)
Load more