Bojonegoro, tvOnenews.com - Proses eksekusi aset tanah milik Umat Tempat Ibadah Tri Dharma ( TTID) Hok Swie Bio Bojonegoro, Jawa Timur diwarnai kericuhan. Puluhan Umat Kelenteng Hok Swie Bio menyatakan menolak eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Bojonegoro.
Meskipun proses ekeskusi oleh petugas PN dikawal ketat petugas pengamanan Polres Bojonegoro, puluhan umat Kelenteng Hok Swie Bio tidak gentar. Bahkan sempat teriak keras mengusir penggugat.
Puluhan Umat Kelenteng kebanyakan para ibu-ibu lanjut usia membentuk barakade didepan gerbang pintu masuk Kelelnteng agar petugas tidak memasuki halaman Kelenteng.
“ Kalau mau baca silahkan baca diluar halaman peribadatan, kalau maksa mau masuk terpaksa kita hadang,” suara keras oleh Tio Hun Pa alias Dwi Prayogo Humas TITD Hok Swie Bio Bojonegoro.
"Kita sudah menghargai, tapi satu ini China banjingan pak ( tertuju pada penggugat), dari sejarah kakek hingga bapak saya tidak pernah terjadi seperti ini,” ujar salah satu umat mengumpat nyaris ricuh namun petugas berhasil merendam emosi para umat.
Halaman Selanjutnya :
Petugas PN Bojonegoro membacakan putusan Eksekusi oleh Pengadilan Negeri Bojonegoro didepan pintu gerbang, berdasarkan Penetapan Eksekusi Ketua Pengadilan Negeri Bojonegoro Nomor 2/Pdt.Eks/2020/PN Bjn Juncto Nomor 2746 K/PDT/2015 Juncto Nomor 604/Pdt/2014/PT Sby Juncto Nomor 39/Pdt.G/2013/PN Bjn tanggal 14 Februari 2020 dan berdasarkan undangan rapat koordinasi dari Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro tanggal 17 Februari 2023 serta rapat koordinasi tanggal 21 Februari 2023 . BADAN TEMPAT IBADAT TRI DHARMA (TITD), berkedudukan di Jalan Jaksa Agung Suprapto No.125, Bojonegoro yang diwakili oleh Gandhi Koesmianto alias Go Kian An dan Ronald Hadi Wijaya, dalam kedudukannya sebagai Ketua dan Sekretaris BADAN TEMPAT IBADAT TRI DHARMA (TITD). selanjutnya disebut sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding sekarang Pemohon Eksekusi.
Load more