Malang, tvOnenews.com - Wahyu Kenzo alias WK, Crazy Rich Surabaya ditangkap oleh Polresta Malang Kota atas kasus robot trading Auto Trade Gold (ATG). Penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) ini dikelola PT Pansaky Berdikari Bersama.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto membenarkan jika WK saat ini sudah ditangkap dan ditahan di Mapolresta Malang Kota. WK ditangkap pada Selasa (7/3) di sebuah cafe, saat sedang santai.
"Benar bahwa WK sudah diamankan dan ditahan di Polresta dalam perkara robot trading ATG," kata Buher, Rabu (8/3).
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto tidak menjelaskan lebih rinci terkait pengungkapan dan penangkapan kasus ini. Sebab, kasus ini akan dirilis langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Harmanto di Mapolda Jatim.
"Detailnya menunggu rilis Kapolda. Soalnya detail pengungkapan akan dirilis Kapolda langsung," ucapnya.
Hal ini juga dibenarkan Kuasa Hukum Yusuf (korban) Ridwan Rachmat SH,MH, jika WK ditangkap di salah satu café, yaitu di Lafayette Cafe, Selasa (7/3) sore.
Yusuf yang dikenal memiliki usaha di berbagai bidang ini, menceritakan ihwal pelaporan yang dilakukan atas Wahyu Kenzo. Semua itu berawal dari bisnis jual beli properti miliknya di Kota Batu.
Di sisi lain, Yusuf menyebutkan, pihaknya tidak cukup mempersoalkan perkara jual beli lahan di Kota Batu saja. Sebaliknya, Yusuf juga melaporkan Wahyu Kenzo terkait perdagangan Auto Trade Gold (ATG) yang dikelola PT Pansaky Berdikari. Posisi Wahyu Kenzo di ATG sebagai founder, pengelola sekaligus pemilik.
Yusuf juga mengaku, dari perdagangan melalui ATG ini rugi miliaran rupiah. Tetapi berapa tepatnya angka kerugian yang dialaminya, Yusuf enggan menyebutkannya nilainya.
"Yang jelas miliaran rupiah. Dan sampai sekarang, belum dikembalikan sama sekali. Ketika kami tagih, dia malah lari. Dan Alhamdulillah sekarang sudah ditangkap. Saya salut dan angkat topi untuk Pak Kapolresta Malang Kota beserta jajarannya,” ujar Yusuf.
Diduga kejahatan yang dilakukan Wahyu Kenzo dilakukan lintas benua. Diantaranya Rusia, Prancis, Cina, United Kingdom (UK), UEA (Uni Emirat Arab) sampai Singapura. Aset yang dimilikinya juga tersebar di berbagai negara.
Sumber informasi mengatakan sebanyak 141 investor menjadi korban dengan kerugian mencapai Rp15 miliar lebih.
Sebelumnya ribuan member Trading Auto Trade Gold (ATG) dan Auto Trade Crypto (ATC) di bawah naungan perusahaan PT Panthera Trade Technologies diduga menjadi korban investasi bodong. Mereka membentuk grup korban ATG di media sosial Telegram dengan anggota mencapai 3365 orang. (eco/hen)
Load more