Ngawi, tvOnenews.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengakui tingginya intensitas hujan di tanah air mempengaruhi ketersediaan gabah nasional. Meski demikian pihaknya optimis hasil panen padi awal tahun di Jatim masih melimpah.
“Secara umum, neraca yang kita lihat dari badan statistik nasional, produktivitas padi kita cukup bagus meningkat, kami juga back up dengan standing crop atau pantauan dari satelit nampak produktivitas kita cukup bagus,” kata Yasin saat mengunjungi lokasi panen raya di Ngawi, Rabu (8/3).
Jaminan ketersediaan pangan tingkat nasional, minimal untuk kebutuhan Ramadhan hingga Lebaran tetap aman. Bahkan sesuai catatan BPS produktivitas padi sangat bagus pada musim panen di awal tahun 2023.
“Tantangannya adalah hujan masih ada, air masih banyak (banjir) tentunya tantangan panen kita adalah tingkat pengeringan yang bisa berpengaruh pada tingkat rendemen,” imbuhnya.
Kondisi tersebut selain berpengaruh pada ketersediaan gabah juga dibutuhkanya alat pengeringan yang maksimal, sebagai solusi mengurangi kadar air pada panen berikutnya.
“Pelan-pelan kita menyesuaikan dengan alam, karena bagaimana pun juga kita tidak boleh main-main dengan beras ya. Insyaallah amanlah khususnya menghadapi ramadhan dan lebaran kedepan. Karena tugas saya adalah ketersediaan beras dan insyaallah aman ya,” pungkas Yasin.
Meskipun optimis musim panen tahun ini masih aman, namun diperlukan peran serta pemerintah daerah untuk terus memberikan support kepada para petani, baik ketersediaan pupuk, hingga harga beli gabah dari petani yang sesuai. Sehingga target pemenuhan ketahanan pangan bisa terlaksana dengan baik. (men/hen)
Load more