Gresik, tvOnenews.com - Penuh semangat saat menjalani profesinya sebagai pendamping petani, tampak dari raut muka Dwi Ayu Setyarini. Mahasiswi semester akhir Politeknik Pengembangan Pertanian (Polbangtan) kota Malang itu, menjadi salah satu taruni dari Sekolah Makmur bersama 37 taruna–taruni lainnya.
Enam bulan dia bakal terjun langsung ke lokasi pertanian untuk mengedukasi petani dalam penggunaan pupuk subsidi agar panen melinpah dan terhindar dari gagal panen, Senin (13/3).
Puluhan taruna-taruni makmur batch 2 itu diberangkatkan Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik. Sebelum mendampingi petani, mereka telah dibekali wawasan, pengalaman dan praktik sektor pertanian dalam program induksi Sekolah Makmur. Termasuk pembinaan mental sebelum diterjunkan untuk bertemu petani.
Taruna – taruni dari berbagai daerah di Indonesia itu juga dibekali sejumlah peralatan khusus. Mulai dari kendaraan listrik ramah lingkungan, hingga peralatan uji tanah untuk mendeteksi persoalan petani di lapangan. Dwi Ayu pun mengaku siap melaksanakan misi pengembangan sektor pertanian itu.
"Basic saya adalah pertanian, jurusan saya penyuluhan pertanian, sehingga saya ingin memperluas relasi, mendapat pengalam serta menerapkan ilmu yang telah saya dapat di kampus di petani, di lahan – lahan pertanian melalui Program Makmur Petrokimia Gresik,” katanya.
Selama di lapangan nanti, dirinya akan melakukan pengawalan dan memberikan pendampingan secara intensif terhadap petani. Utamanya untuk membimbing petani dalam proses budidaya tanaman. Kemudian uji tanah, untuk mendukung produktivitas hasil pertanian.
Dwi Ayu sendiri sangat semangat terjun mendampingi petani lantaran cita – citanya sebagai penyuluh pertanian. Apalagi background orang tua yang seorang buruh tani. Mahasiswi energik itu ingin sekali mendorong peningkatan hasil pertanian dan mengabdi secara langsung di lapangan.
Sementara itu, Digna Jatiningsih, mengatakan bahwa 38 taruna – taruni makmur batch 2 ini berasal dari Polbangtan Malang, Bogor dan Jogjakarta, Magelang. Selama enam bulan ke depan, mereka bakal diterjunkan mendampingi petani hingga mencari solusi persoalan petani di sejumlah provinsi, utamanya di Pulau Jawa.
“Taruna – taruni batch 2 ini masih berstatus mahasiswa, ada juga yang sudah lulus tapi masih awal – awal. Supaya anak – anak muda ini, utamanya yang memiliki background pertanian lebih mencintai pertanian. Intinya nanti adalah mendukung kemandirian pertanian dan kemandirian pangan Indonesia,” tutur Digna, Direktur operasi dan produksi Petrokimia Gresik.
Digna menambahkan, batch 2 ini semakin istimewa lantaran terdapat keikutsertaan perempuan atau taruni. Pada batch 1, dari 30 taruna makmur yang diterjunkan keseluruhannya adalah laki – laki. Sebelum turun mendampingi petani, mereka sudah dibekali dan dilatih kompetensi yang dibutuhkan saat di lapangan.
"Untuk batch 1, mereka rata-rata bagus karena backgroundnya sudah mendukung. Kemudian tinggal pengenalan lapangan, pendekatan ke petani. Mereka semua sangat excited dan antusias, ami puas. Tugasnya untuk mendampingi petani, ke kios juga, uji tanah, termasuk mengawal pupuk subsidi,” pungkasnya. (mhb/gol)
Load more