Pacitan, tvOnenews.com - Pencegahan dan pengendalian penyakit sebagai upaya penurunan insidens, prevalens, morbiditas atau mortalitas dari suatu penyakit mempunyai peranan penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat. Indikator yang digunakan dalam menilai derajat kesehatan masyarakat adalah angka kesakitan dan kematian akibat penyakit.
Peran tenaga kesehatan masyarakat disini sangat penting dalam penanganan penyakit, seperti leptospirosis yang saat tengah merebak di sejumlah Kecamatan di Pacitan. Utamanya komunikasi risiko dan edukasi masyarakat terkait penyakit itu. Kemudian melakukan penyelidikan kasus dan investigasi wabah.
"Untuk melindungi dirinya sebagai upaya pencegahan terserang penyakit, APD bukan aturan yang saklak. Ketika petani di sawah tidak memungkinkan memakai sepatu boot saat tanam padi, namun dianjurkan setelah dari sawah langsung mencuci bersih seluruh badan dengan sabun," jelasnya.
dr Daru menambahkan, manakala petani yang memiliki luka masih bisa ke ladang atau sawah tanpa APD.
"Bakteri leptopira tidak langsung masuk ke tubuh melalui luka itu, tapi butuh waktu lama masuk ke aliran darah. Jeda waktu itulah kesempatan untuk ketika selesai kerja luka di cuci pakai sabun. Itu sudah pencegahan. Begitu juga warga lain, PPHBS yang harus di terapkap," imbuhnya.
Situasi saat ini membutuhkan kemitraan berbagai pihak dan kesiapan sumber daya manusia pendukungnya sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit.
Penguatan peran kantor kecamatan dan kantor kelurahan desa untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan integrasi tenaga kesehatan masyarakat di tingkat puskesmas perlu juga dilakukan.
Semua pihak sangat perlu dilibatkan secara optimal dalam aspek promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
Dinkes akan menempatkan tenaga kesehatan masyarakat di tempat-tempat umum yang berisiko tinggi penularan bakteri leptospira. (asw/gol)
Load more