Pacitan, tvOnenews.com - Kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan sejak dini, untuk memerangi penyakit leptospirosis menjadi berkah tersendiri bagi pedagang pasar. Perangkap tikus yang merupakan salah satu alat basmi tikus laku keras diserbu masyarakat.
Wiyono (32) penjual barang kelontong yang juga menyediakan alat perangkap tikus di Pasar Minulyo, Kelurahan Baleharjo ini mengatakan, di tengah merebaknya bakteri leptospira dan meningkatnya populasi tikus di Pacitan, permintaan alat basmi tikus jenis trapping dari masyarakat sangat tinggi.
"Sepekan ini permintaan meningkat, dalam satu hari bisa mencapai 25 unit terjual. Meningkat 10 kali lipat dibanding dari hari biasa. Ini banyak kios yang kehabisan stok,” ungkapnya, Kamis (16/03).
Alat tangkap tikus tersebut menurut warga akan digunakan untuk memerangi penyakit Leptospirosi, mengendalikan populasi tikus yang saat ini ada peningkatan. Namun kendalanya di pasaran sudah sulit didapat. Banyak kios atau toko yang kehabisan stok.
"Beberapa toko sudah saya datangi dan barangnya habis. Kalau harganya relatif terjangkau per unit dikisaran 25 sampai 30 ribu rupiah dan tidak ada kenaikan," jelas sigit.
Masyarakat memilih alat trapping sebagai alternatif dalam memerangi tikus penyebab leptopirosis, karena trapping termasuk alat yang aman dan praktis. Selain itu trapping dapat menekan angka populasi tikus. Alat itu sendiri bahkan harganya murah dan dapat digunakan dalam jangka panjang.
Selain untuk mencegah, alat tersebut juga sangat efektif membasmi hama tikus saat musim panen tiba. Biasanya tikus akan mencari makan, minum dengan berkeliaran di sekitar rumah dan lingkungan, karena lahan pertanian sudah mengering. (asw/hen)
Load more