Malang, tvOnenews.com - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kebakaran warung kopi (warkop) di Jalan Raya Peteng, Dusun Kampungbaru, Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Rabu (15/3) petang.
Kasihumas Polres Malang, IPTU Ahmad Taufik mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kebakaran tersebut guna memastikan penyebab utama dari musibah itu.
Sejumlah saksi yang mengetahui di lokasi juga telah dimintai keterangan perihal kebakaran yang menghanguskan bangunan yang juga berjualan bahan bakar minyak tersebut.
"Personel sudah turun, mengamankan lokasi dan melakukan olah TKP," ucap Taufik saat dikonfirmasi di Polres Malang, Kamis (16/3).
Taufik menjelaskan, kronologi kejadian berawal pada hari Rabu (15/3) sekitar jam 18.00 WIB, Suniwati (54) pemilik kios, sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dari jeriken ke dalam botol untuk dijual eceran.
Selang 15 menit kemudian, ada pelanggan yang hendak membeli barang di toko miliknya. Suniwati kemudian bergegas merapikan alat pengisian minyak lalu pergi ke depan untuk melayani pembeli.
Na'as ketika kembali, korban sudah mendapati botol yang berisi Pertalite sudah terbakar. Kejadian begitu cepat, api langsung menyambar tempat penampungan bensin dan mengakibatkan kebakaran hebat di dalam bangunan warung.
Saksi tetangga korban yang mengetahui kejadian berupaya memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang dimilikinya, sembari menghubungi petugas.
Pihak kepolisian yang dihubungi segera memanggil pemadam kebakaran dan mendatangi lokasi kejadian. Sejumlah dua mobil damkar diturunkan guna memadamkan api agar tidak meluas ke bangunan warga di sekitarnya.
"Proses pemadaman api dilakukan oleh petugas damkar dibantu warga sekitar," ujarnya.
Taufik menyebut, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB.
Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai 30 juta rupiah, kebakaran menghanguskan bagian dalam kios yang sekaligus rumah tinggal tersebut.
"Pemeriksaan awal di TKP, sumber api diduga berasal dari kompor yang tidak jauh dari lokasi pengisian bahan bakar pertalite ke dalam botol, sekitar satu meter," lanjutnya.
Taufik mengimbau kepada masyarakat yang berjualan BBM eceran agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas pengisian atau pemindahan ke dalam wadah botol kecil. Karena tak jarang kasus serupa terjadi karena kelalaian korban menjauhkan dari sumber api pada saat pengisian BBM.
"Pada saat pengisian ke dalam wadah atau botol, jauhkan dari sumber api, karena minyak ini cepat sekali terbakar jika terkena percikan api. Termasuk juga peralatan listrik yang berpotensi konsleting," pungkasnya. (eco/gol)
Load more