“Termasuk perguruan tinggi pencak silat itu sendiri, harus kita respon. Pengurus perguruan pencak silat juga harus melihat itu persoalan sendiri (pertikaian antar perguruan pesilat). Kedepan kita bertindak lebih cepat terkait aksi-aksi seperti itu agar tidak terjadi lagi aksi-aksi serupa,” katanya.
Kepolisian Polda Jawa Timur mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama stakeholder terkait untuk mengantisipasi adanya gesekan-gesekan di tengah pesilat. Lantaran, aksi oknum pesilat yang mengarah ke kriminal telah mengganggu ketertiban masyarakat dan kecemasan orang tua.
“Di Mojokerto sudah dua terungkap kasus oknum pesilat. Saya berharap betul mitra, media, dan stakeholder terkait dengan ini harus peduli. Kemarin, bersama Bapak Pangdam V Brawijaya, kami berdialog dengan pimpinan perguruan pencak silat se-Jawa Timur di Mapolda Jatim,” ujarnya.
Sementara itu Kapolda menegaskan, agenda Jumat Curhat tersebut menjadi wadah untuk masyarakat menyampaikan permasalahannya terkait pelayanan masyarakat kepada stakeholder terkait. Baik dari kepolisian, TNI, Bupati hingga Forkompinda. Permasalahannya terkait pelayanan masyarakat tersebut akan segera direspon. (ikn/hen)
Load more