Lumajang, tvOnenews.com - Ribuan umat Hindu dari berbagai wilayah di Kabupaten Lumajang, melaksanakan upacara Melasti di pesisir Pantai Watu Pecak. Dalam upacara tersebut, sejumlah sesaji diarak dari masing-masing pura, salah satunya dari Pura Mandhara Giri Semeru Agung Senduro, menuju pantai untuk dilarungkan ke laut.
Di pantai, mereka menjalani sejumlah ritual seperti Percik Tirta hingga sejumlah tarian. Umat Hindu pun membawa sejumlah alat musik seperti kenong dan gong untuk mengiringi upacara keagamaan yang sangat sakral tersebut dengan penuh khidmat.
Sebelum berdoa, para umat Hindu mengalunkan alat musik yang mereka bawa. Sejumlah sesajian juga digunakan dalam acara ini. Tidak lama kemudian, ritual menyucikan diri atau buana alit dan buana agung atau alam semesta dimulai.
Wiradarma, salah seorang umat Hindu asal Desa Senduro menyebutkan, upacara Melasti ini bertujuan untuk menyucikan alam semesta dan raga manusia dari sifat-sifat buruk atau sifat kebinatangan yang ada.
Dalam ritual penyucian diri dan alam semesta yang dilakukan umat Hindu Lumajang, diwujudkan dengan larung sesajen atau melemparkan sebagian hasil bumi dan hewan ternak ke laut sebagai sebagai simbol peleburan.
"Larung sesaji sebagai bentuk bersih diri dari enam sifat buruk manusia, yakni kama atau nafsu biologis, rakus, kemarahan, mada atau kemabukan, kebinggungan dan sifat iri hati. Dengan ritual Melasti ini umat Hindu Lumajang berharap telah suci, dalam menyongsong hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945," jelasnya.
Selain itu, dengan perayaan Hari Raya Nyepi ini, umat Hindu juga berharap Kabupaten Lumajang ke depan lebih makmur, tentram, rukun dan damai serta dijauhkan dari segala bentuk marabahaya dan bencana, terutama bencana erupsi Gunung Semeru.
"Semoga kedepanya, Lumajang tetap dalam keadaan yang aman dan damai serta jauh dari segala bentuk bencana," pungkasnya.
Setelah prosesi larung sesajen ke laut, ribuan umat Hindu pun dengan khidmat memanjatkan doa kepada Sang Hyang Widi Wasa dengan dipimpin wasa-wasi atau pinandita agar dianugerahi masa depan yang lebih baik dari sebelumnya. Upacara Melasti juga diiringi dengan perenungan tentang semua hal yang sudah dilakukan dengan tujuan untuk mengoreksi diri supaya menjadi pribadi yang lebih baik.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang bersamaan dengan masa pandemi, pelaksanaan upacara Melasti tahun ini terlihat cukup ramai dengan kehadiran ribuan umat Hindu yang berasal dari sekitar wilayah pegunungan Tengger, seperti Desa Argosari, Ranu Pani, Sumber hingga beberapa desa lainnya di Kabupaten Lumajang meliputi Desa Pakel Gucialit, Senduro dan Pasrujambe. (wso/hen)
Load more