Surabaya, tvOnenews.com - Warga di wilayah Surabaya Barat dihebohkan turunya hujan es, yang menguyur Senin (20/3) sore. Dari fenomena langka tersebut, sontak mengejutkan sejumlah warga dan melihatnya keluar rumah
"Rumah hujan es sekitar pukul 14.50 WIB, es nya kecil-kecil dan yang jelas tidak sebesar es batu kristal," ungkap Indah.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung perak Surabaya, Fajar Setiawan membenarkan fenomena tersebut.
Ia menjelaskan hasil pantauan satelit menunjukkan fenomena ada gejala kemunculan awan Cumolominmbus, di Surabaya Barat pada pukul 14.00 WIB.
"Benar dari pantauan satelit, di beberapa wilayah Surabaya, tepatnya di Surabaya Barat dan sebagian di Utara, terpantau ada gumpalan awan cb (Cumolonimbus) berwarna merah," kata Fajar.
Menurut Fajar, gejala hujan es disebabkan adanya awan konvektif, Cumolonimbus tepat di atas wilayah tersebut.
"Tingginya lebih dari 8 kilometer, terus terlihat suhunya minus mencapai 75 derajat, di wilayah Tandes, Surabaya Barat," jelasnya.
Selain hujan es, lanjut Fajar, awan tersebut juga dapat memicu kecepatan angin. Menurutnya, kecepatan angin bisa mencapai 20-30 knot atau 50 sampai 60 kilometer per jam.
Untuk itu, bagi warga Jawa Timur, khususnya masyarakat Surabaya dihimbau tetap waspada di momen peralihan musim tahun ini.
"Mohon kewaspadaannya, terutama di musim pancaroba, perubahan angin baratan menjadi timuran, berpotensi memunculkan cuaca buruk, yang akan lebih sering terjadi," pungkasnya. (zaz/hen)
Load more