Batu, tvOnenews.com - Menyambut datangnya Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Kota Batu membuat beragam ogoh-ogoh. Boneka raksasa tersebut sebagai simbol manusia jahat, untuk nantinya akan di arak keliling kampung di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada perayaan tahun baru Saka atau tahun baru Nyepi.
Ogoh-ogoh ini menggambarkan berbagai sifat jahat, sehingga bentuknya menyeramkan. Proses pembuatan ogoh-ogoh ini membutuhkan waktu hampir satu Minggu. Bahan dasarnya styrofoam, lalu dibalut kertas koran. Biaya pembuatannya juga tak murah, rata-rata sekitar Rp1 juta.
“Ini rangkaian persiapan menyambut datangnya Nyepi. Umat Hindu membuat Ogoh-ogoh yang nantinya akan diarak keliling kampung setelah itu dilakukan pemeralinan atau di bakar di lapangan, untuk menghilangkan buta nalanya," kata Pariyanto, Ketua Perhimpunan Hindu Darma Indonesia Kota Batu, Selasa (21/3).
Ogoh-ogoh dibuat oleh kalangan pemuda yang tinggal di Kota Batu, para pemuda Hindu ini cukup piawai membuat aneka ogoh-ogoh. Mereka bergotong royong membuatnya di balai pura masing-masing.
Model Ogoh-ogoh ini akan berganti setiap tahun. Namun, konsepnya tetap raksasa yang menyeramkan. Dengan pewarnaan yang tepat, ogoh-ogoh terlihat seperti hidup.
Tak hanya untuk warga dewasa, umat Hindu juga membuat ogoh-ogoh yang nanti akan diarak oleh anak-anak. Tentunya, bentuknya lebih kecil dan ringan. Selanjutnya ogoh-ogoh ini akan diarak berkeliling kampung pada malam hari sebelum Nyepi.
"Jadi, hari ini ada tiga 4 ogoh-ogoh dari yang kecil hingga besar, bentuknya menyeramkan seperti benar benar menyerupai buta nala," ujar Pariyanto.
Load more