Diiringi gamelan baleganjur, umat Hindu membawa ogoh-ogoh di sekitar Desa Tulungrejo. Ritual ini disebut dengan tawur kesanga atau agung. Maknanya, membersihkan pengaruh buruk sebelum memasuki puasa Nyepi. Ritual ini diakhiri dengan membakar ogoh-ogoh.
Lebih lanjut Pariyanto menambahkan, dengan dilakukan pawai ogoh-ogoh hingga ritual tawur agung, agar nanti pada catur brata penyepian, semua umat Hindu di Kota Batu bisa netralkan pikiran yang kurang baik.
"Tujuan utama pelaksanaan catur brata penyepian, agar berjalan lancar dan konsentrasi berdoa memohon pada sang pencipta agar seluruh bangsa dan masyarakat di negeri terhindar dari nafsu angkara murka," pungkasnya. (eco/gol)
Load more