Miris! Diiming imingi akan Diberi Uang, Siswi Kelas 5 SD Disetubuhi Pacar di Warung Pantai Konang Trenggalek

Trenggalek, tvOnenews.com - Hanya modal iming-iming akan memberikan sejumlah uang, seorang pemuda di Kabupaten Trenggalek tega menyetubuhi pacaranya yang masih duduk di bangku sekolah kelas 5 sekolah dasar.

Selain menjanjikan uang, tersangka juga mengaku akan bertanggung jawab perbuatanya jika terjadi sesuatu terhadap korban.

Kini akibat kelakuan bejatnya, AS pemuda warga Panggul, Trenggalek, harus meringkuk dibalik jeruji besi dan dipastikan tidak bisa merayakan lebaran dikampung halamannya karena harus mempertanggung jawabkan perbuatan bejatnya.

Kasatreskrim Polres Trenggalek, IPTU Agus Salim mengatakan, tersangka melakukan aksi bejat tersebut di warung di sekitaran Pantai Konang, Trenggalek. Saat itu kondisi warung tutup, sehingga tersangka dengan leluasa mencabuli korbannya.

"Awal mulanya tersangka dan korban saling kenal melalui media sosial, pada saat itu tersangka berkomunikasi intens dengan korban, hingga mereka berdua memutuskan untuk berpacaran," jelasnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada 15 Maret 2023, saat itu korban berpamitan kepada neneknya untuk pergi ke Pantai Konang Trenggalek, namun korban tidak menjelaskan bahwa dia pergi bersma dengan tersangka.

"Karena hingga malam hari tak kunjung pulang, akhirnya keluarga korban mencarinya di sekitaran pantai dan bertemu di persimpangan jalan. Melihat nenek korban tersangka malah kabur dan dilakukanlah pengejaran hingga keduanya berhasil di bawa pulang oleh keuarga korban," imbuhnya.

Saat ditanya oleh keluarga korban terkait hubungannya terhadap cucunya, tersangka mengaku telah melakukan persetubuhan di warung Pantai Konang.

"Tersangka mengaku melakukan persetubuhan kepada korban sebanyak dua kali," terangnya.

Mendapati fakta tersebut, pihak keluarga korban geram dan melaporkan tersangka ke Polsek Panggul.

"Tersangka membujuk korban dengan iming-imingi uang dan akan bertanggung jawab jika terjadi suatu hal kepada korban," ucap Agus.

Atas perbuatannya tersangka bakal dijerat dengan undang-undang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (asn/gol)