Surabaya, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat untuk meminimalisir sampah saat bulan Ramadhan. Sebab, saat bulan Ramadhan, biasanya sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya meningkat.
"Terus terang pada saat Ramadhan pasti sampahnya naik, sekitar 100 atau 200 ton. Kalau yang (kondisi normal) masuk TPA 1500-1600 ton. Apalagi kalau mau Hari Raya (Idul Fitri), kenaikan (sampah ke TPA) itu bisa sampai 400-500 ton," kata Agus Hebi.
Pemkot Surabaya juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya tentang Imbauan Bulan Ramadhan Tanpa Sampah pada 15 Maret 2023. SE tersebut juga dijelaskan mengenai Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Kota Surabaya.
"Surat Edaran Wali Kota Surabaya (telah disebarkan) kepada RT/RW, camat dan lurah untuk supaya Ramadhan ini tanpa sampah," ujar Hebi, sapaan lekatnya.
Selain bertujuan mengurangi sampah, Hebi juga mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan kantong plastik saat bulan Ramadhan. Sebab menurutnya, ketika Ramadhan, biasanya banyak komunitas, kelompok atau warga yang membagikan takjil dengan kantong plastik.
"Kalau mau memberikan takjil dan sebagainya, kalau bisa jangan pakai plastik. Disuruh makan disitu (tempat), kemudian nanti (sampahnya) dikumpulkan biar tidak ke mana-mana," katanya.
Menurutnya, langkah itu penting dilakukan sebagai bagian dari upaya gerakan tanpa kantong plastik. Termasuk pula menghindari pemakaian gelas atau botol minum kemasan plastik.
"Kalau bisa kita makan atau minum tidak pakai yang gelas atau botol plastik," pesannya.
Hebi mengakui upaya untuk meminimalisir sampah yang masuk ke TPA Benowo saat Ramadhan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh DLH Surabaya. Oleh sebabnya, sosialisasi ini dibutuhkan peran serta dari semua pihak mulai dari kecamatan, kelurahan hingga RT/RW.
"Harusnya yang sosialiasi jangan DLH saja, kelurahan, kecamatan RT/RW dan sebagainya. Untuk Perwali juga sudah kita sebarkan ke RT/RW, pelaku-pelaku usaha. Jadi kita bareng-bareng mengimbau seperti itu," pungkasnya. (sha/hen)
Load more