Surabaya, tvOnenews.com - Burung gagak di Pulau Jawa diburu untuk persembahan mistis dan populasinya mulai sulit didapatkan, sehingga didatangkan dari Sulawesi dan Kalimantan.
Di Surabaya, penyelundupan 51 ekor gagak yang disebut akan dipakai untuk ritual mistis berhasil digagalkan Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“18 ekor mati dan sisanya kita lepas ke habitat semula di Makassar,” ungkap Arief.
Menurut Arief, dalam kasus ini pihaknya mengamankan satu orang bernama Supriadi, warga Jalan Kupang, Surabaya. Dia bertugas sebagai kurir dalam pemyelundupan burung tanpa izin tersebut.
“Dalam pemeriksaan tersangka mengaku sudah empat kali menyelundupkan satwa liar, tapi masih kami dalami dan kembangkan lagi. Kita akan limpahkan kasus ini ke karantina untuk diselidiki lebih lanjut," papar Alumni Akpol 2013 itu.
Sementara itu Ketua Koordinator Antar Area Karantina Hewan Tanjung Perak, Santoso mengatakan, 18 burung gagak mati disebabkan wadah pengiriman yang tidak sesuai, yaitu menggunakan wadah buah.
“Tersangka menerima burung gagak sebanyak 51 ekor tanpa dokumen ataupun sertifikat kesehatan hewan, dan sebagian hewan mati itu disebabkan cara pengemasan kurang sesuai," jelas Santoso.
Dari pengakuan tersangka Supriyadi, burung gagak hitam itu merupakan pesanan dari sejumlah paranormal di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk digunakan sebagai media ritual mistis. (zaz/hen)
Load more