Namun demikian, Lettu Sutardi menambahkan sumber air tersebut belum diketahui secara pasti digunakan warga untuk dikonsumsi, mencuci dan mandi atau tidak. Sumber air ini berada di lahan pertanian dan biasa untuk pengairan lahan pertanian dan ladang warga.
"Sumur tersebut berada di lokasi lahan pertanian dusun. Keterangan warga airnya hanya di manfaatkam untuk mengairi tanamam padi dan tanaman lainnya," tambahnya.
Kasatreskrim Kepolisian Resort Pacitan Iptu Andreas Hekso menegaskan saat ini polisi masih mendalami motif dan penyebab sumber air yang diduga tercemar racun kimia.
"Satreskrim tengah melakukan pendalaman dilokasi. Apakah ini sumber air untuk konsumsi atau tidak. Atau airnya hanya dimanfaatkan untuk oengariran pertanian. Selanjutnya , sample air akan kami ambil dan bawa ke labotarium guna mengetahui secara pasti penyebab tercemarnya sumur tersebut. Kalau hasilnya benar, baru penyidikan, " tegasnya.
Mengimbau warga tidak mengkonsumsi air untuk kebutuhan minum dari sumur tersebut karena khawatir akan menimbulkan gangguan kesehatan. (asw/ade)
Load more