Khofifah juga menyoroti praktik rentenir yang kerap beroperasi di pasar-pasar. Nantinya, pihak Pemprov menggandeng lembaga Perbankan seperti Bank Jatim untuk ditempatkan disini, bahkan beroperasi 24 jam.
''Nanti akan dikaji lebih lanjut terkait mekanisme bantuan pembiayaan kepada pedagang ini agar tidak terjerat rentenir,'' jelasnya.
Dengan begitu, kehadiran Pasar Induk Among Tani yang sempat melesu sejak beberapa tahun terakhir itu kembali menjadi pusat kegiatan ekonomi utama di Kota Batu.
Jika dulunya pasar ini sepi pengunjung karena faktor jalan yang rusak, kotor dan bau tak sedap, kini anggapan itu tidak akan ada lagi. Bahkan wisatawan juga bisa dengan leluasa berbelanja disini dengan aman dan nyaman.
''Semoga kehadirannya bisa memberikan sumber pendapatan yang lebih signifikan bagi masyarakat kota batu dan sekitarnya,'' harapnya.
Total ada sekitar 3306 pedagang yang terhimpun yang akan menempati pasar itu. Dari rencananya, pasar induk itu dapat menampung hingga 3200 pedagang. Sesuai kontrak, Pasar Induk Among Tani itu ditargetkan rampung pada Mei 2023 mendatang.
Pasar Induk Among Tani ini berdiri di atas lahan seluas 34 hektare dengan total luas bangunan 36 hektare. Nanti akan dibangun 3 lantai dengan konsep bangunan ramah lingkungan. Tiap lantainya akan ditempati pedagang sesuai zona dagangannya masing-masing. (eco/hen)
Load more