Pacitan, tvOnenews.com - Tradisi rontek gugah sahur terus eksis pada Ramadhan kali ini. Seperti yang terlihat di Kecamatan Kota Pacitan. Anak-anak, remaja hingga orang dewasa terlibat dalam rontek gugah sahur on the road.
Mereka berkelompok berjalan kaki berkeliling desa sembari bernyanyi lengkap dengan musik pengiringnya. Namun demikian, tradisi rontek gugah sahur itu tak lepas sebagai ajang tawuran, sehingga demi menjaga kondusivitas lingkungan, ratusan aparat gabungan diterjunkan untuk pengamanan.
Kapolsek Pacitan, AKP Sugeng Rusli Muslan mengungkapkan, rontek keliling itu sangat rawan bentrok antar kelompok. Berdasarkan pemetaan tahun sebelumnya, ada 9 titik daerah rawan konflik di Kota Pacitan yang harus menjadi perhatian semua pihak.
Sedangkan dari 9 titik kerawanan, 5 titik diantaranya dinyatakan menjadi wilayah zona merah. Meliputi batas Desa Arjowinangun – Sirnoboyo, Mentoro - Purworejo, Nangunggan - Widoro, Tanjungsari - Baleharjo dan Sidoharjo dengan Pucangsewu.
AKP Sugeng Rusli menambahkan, umumnya potensi konflik itu memiliki masalah yang sama, salah satu kelompok rontek melampaui tapal batas desa, dapat juga terpicu karena saling ejek saat bertemu atau berpapasan.
“Akar masalahnya hampir sama dengan tahun sebelumnya. Kapan saja bisa muncul konflik terbuka jika kedua kelompok bertemu dan dikhawatirkan akan menjadi masalah serius di kemudian hari," tambahnya.
TNI-Polri bersama Satlinmas Desa dan Kecamatan tokoh masyarakat siap mengamankan. Pihaknya memastikan pengamanan kegiatan rontek gugah sahur itu akan dilakukan hingga lebaran mendatang. (asw/hen)
Load more