Dilaporkan juga, secara kegempaan terekam telah terjadi 26 kali letusan, 4 kali guguran, 11 kali hembusan, 3 kali tremor harmonik serta 5 kali tektonik jauh.
“Teramati 6 kali letusan tinggi asap 200 - 400 meter warna putih kelabu condong ke arah utara-timur laut. Teramati pula 6 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 600 - 1500 meter kearah besuk kobokan,” tambahnya.
“Untuk tingkat aktivitas, hingga saat ini masih level 3 atau siaga,” pungkasnya.
Pihaknya mengingatkan kembali warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Apalagi saat ini sedang terjadi penumpukan material lava baru baru yang membentuk lidah lava, di sepanjang kawah yang mengarah ke Besuk Kobokan dengan jarak kurang lebih 2000 meter dari kawah.
Hal ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat yang biasa beraktivitas pada daerah alian sungai (DAS), meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang dan Besuk Kembar, karena potesni awan panas guguran (APG) sewaktu-waktu bisa terjadi. (wso/gol)
Load more