Ponorogo, tvOnenews.com - Ratusan warga beramai-ramai antri di bawah terik sinar matahari, dalam kondisi puasa Ramadhan, untuk menukarkan uang pecahan rupiah emisi baru 2022, yang dilakukan pihak Bank Indonesia Cabang Kediri, di sekitar areal parkir Pasar Legi Ponorogo.
Menurut Ina Handayani, salah satu warga yang rela mengantri berpanas-panasan, terpaksa dilakukan karena untuk kebutuhan lebaran, mengingat jumlah saudara serta keponakannya banyak, sisanya digunakan keperluan tokonya.
Sementara jika menukar uang pecahan di jasa penukaran uang yang tidak resmi, dikenakan biaya tambahan dan biasanya mendekati lebaran biaya tambahannya semakin tinggi.
"Ya mas kita pilih mengantri sini, kita sudah daftar online, soale kalau di jasa penukaran uang yang di pinggir jalan itu, setiap satu jutanya dikenakan biaya tambahan 3 persen loh kan mahal," terang Ina.
Meski jumlah nominal penukarannya dibatasi maksimal hanya 3.8 juta rupiah, namun Ina mengaku bersyukur telah mendapat uang pecahan emisi baru, mulai dari pecahan kertas 1000, 2000, 5000, 10000 dan 20000.
Sementara itu, menurut Dimas Habibi, Pelaksana Administrator Perkasan Bank Indonesia Cabang Kediri menyebutkan program penukaran uang pecahan baru ini dilakukan dengan tujuan membantu masyarakat, dan mengantisipasi uang palsu saat lebaran.
Pihak Bank Indonesia memberikan kouta melalui aplikasi BI sebanyak 100 orang pendaftar penukaran uang baru dan 50 antrian offline, dengan limit penukaran maksimal Rp. 3.800.000.
"Ya hari ini di wilayah Pasar Legi Ponorogo, rencananya besok akan menggelar penukaran uang pecahan sebagai bentuk perhatian BI ke masyarakat, juga untuk mengenalkan uang pecahan baru ke wilayah Kabupaten Pacitan," terang Dhimas.
Sementara itu modal uang pecahan satu milyar lebih ludes habis dalam satu jam, dan masih banyak warga yang mengantri yang tidak kebagian jatah penukaran uang pecahan emisi baru. (asn/hen)
Load more