Gresik, tvOnenews.com - Untuk menindaklanjuti penemuan cadangan minyak di sumur Hidayah-1 yang terletak di Wilayah Kerja North Madura II pada tahun 2021 silam, Petronas Indonesia mulai memasuki fase pengembangan (development phase), setelah mendapatkan persetujuan yang diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir bulan Desember lalu guna rencana pengembangan pertama atau Plan of Development I (POD I) lapangan Hidayah.
Selain itu, Petronas Indonesia juga baru sahja merampungkan proyek pengembangan lapangan Bukit Tua Fase-2B pada awal bulan Maret lalu dan menargetkan pelaksanaan survei seismik untuk Wilayah Kerja North Ketapang pada kuartal ke-empat tahun ini.
“Aktivitas penting ini diharapkan menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat pijakan kami di Indonesia dalam rangka memberikan pasokan energi yang aman dan berkelanjutan,” terang Yuzaini Md Yusof, Presiden Direktur PC Ketapang II Ltd dan Country Head Petronas indonesia, dalam rilisnya Senin (3/4).
Tidak hanya itu saja, Petronas Indonesia juga berkomitmen untuk terus memberikan nilai dan kontribusi positif kepada masyarakat di sekitar daerah operasi melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang tahun ini akan difokuskan pada bidang pendidikan, ekonomi dan lingkungan seperti pembangunan Rumah Pintar dan pemberian beasiswa, pemberdayaan nelayan serta pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan seperti produksi pengolahan ikan laut dan juga kain batik serta mendukung kegiatan perbaikan lingkungan dengan kegiatan penanaman pohon.
Yuzaini juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada awak media yang telah menjadi mitra baik dalam memberikan akses informasi yang andal dan konkret kepada masyarakat.
“Tentunya, saya berharap agar hubungan baik yang telah terjalin dapat terus terjaga,” sambungnya.
Nantinya lapangan Hidayah-1, akan berproduksi atau onstream pada awal 2027, dengan tingkat produksi sekitar 8.973 barrel oil per day (BOPD). Lapangan tersebut akan mencapai puncak produksi pada 2033 yakni 25.276 BOPD.
Load more