Pacitan, tvOnenews.com - Komandan Resimen Militer Korem 081/Dhirot Saha Jaya, Kolonel Infantri H Sugiyono meminta kepada kelompok rontek gugah sahur di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur untuk tidak anarkis dengan membuat kerusuhan.
Dikatakan, selain merusak sejumlah fasilitas umum, kerusuhan akan berakibat terhadap warga sipil, mereka akan menjadi korban. Bentrokan bahkan sangat berdampak buruk terhadap daerah di mata masyarakat luas.
"Masyarakat nanti yang akan menjadi korban. Apalagi banyak warga yang bekerja memenuhi nafkah keluarganya di area kalian bentrok. Apa kalian tidak merasa malu berkelahi di kampung dan teman bahkan saudara sendiri,” katanya.
Menurutnya, Rontek merupakan kesenian asal Pacitan yang sudah ada sejak nenek moyang dulu. Seharusnya kesenian tersebut dijaga dengan baik. Jadikan rontek gugah sahur sebagai alat untuk mendapatkan amalan ibadah di bulan Ramadhan. Membangunkan sahur dalam kondisi damai adalah perbuatan yang mulia.
Namun, yang terjadi justru rontek gugah sahur tersebut dijadikan ajang untuk berkelahi hingga tawuran massa hingga menimbulkan korban. Selain menodai bulan suci Ramadhan, perbuatan mereka sudah melanggar aturan.
"Saya berpesan kepada kalian generasi muda Pacitan. Rontek itu kesenian, tradisi leluhur asli dari Pacitan. Kenapa harus berkelahi dengan saudara di kampungmu sendiri. Rontek itu tradisi, jangan menyalahi aturan mainnya. Permusuhan hanya tindakan yang memalukan kampungmu sendiri," ungkapnya.
Danrem menegaskan kepada semua tokoh masyarakat, unsur pemerintahan mulai dari RT, RW, kepala desa, satpol PP, dinas terkait (pariwisata), forkopimda setempat harus bersama bahu membahu menjaga Pacitan. TNI-Polri siap mendukung agar suasana Ramadhan di Pacitan kondusif.
Load more