Tuban, tvOnenews.com - Presiden Jokowi mengaku senang dengan penanaman padi petani di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, yang rata-rata sudah menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan ternak. Presiden ingin, pola semacam itu dilalukan juga di daerah lainya secara merata.
Presiden mengadakan, biaya pemupukan dengan pola organik jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan pemupukan kimia. Pupuk organik kata dia hanya bermodal Rp500 ribu per hektare. Harga tersebut jauh lebih mahal jika petani menggunakan kimia yang sebesar Rp6 juta per hektare.
"Kalau bisa dikembangkan di daerah yang lain seperti yang dilakukan disini. Jadi akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan kepada pupuk-pupuk kimia," katanya.
Selain itu, kelebihan pupuk organik juga dapat membuat sistem ekologi pesawahan lebih baik, karena terdapat kehidupan bagi kodok, belut dan cacing. Berbeda dengan kimia yang secara perlahan akan membunuh ekosistem yang ada.
"Organik itu memperbaiki lingkungan dan ekosistem. Jadi semua yang ada disini menjadi tumbuh kembali cacing-cacing mulai banyak, belut mulai banyak, katak mulai banyak ini kan mulai lagi ekologinya akan diperbaiki kembali," katanya.
Terakhir, Presiden juga mengaku senang karena harga gabah saat ini justru lebih baik dari harga tahun lalu yang hanya berkisar di angka Rp4200. Sementara harga gabah saat ini sudah lebih baik karena berkisar di angka Rp5700 per kilogram.
"Yang juga saya senang adalah harga gabah di petani dibanding tahun yang lalu jauh lebih baik pada hari ini sebesar 5700. Saya kira ini tinggi sekali karena tahun lalu hanya 4000 sampai 4.200," katanya.
Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengaku siap melaksanakan arahan Presiden Jokowi mengenai peningkatan produksi. Salah satunya memperluas cakupan pupuk organik untuk mengantisipasi langkanya pupuk kimia di seluruh dunia.
"Semua dunia mengalami nasib yang sama. Sama-sama kekurangan pupuk. Karena itu saya siap menindaklanjuti arahan Presiden untuk memperluas cakupan pupuk organik," jelasnya. (htn/hen)
Load more