Surabaya, tvOnenews.com – Memasuki pekan ke tiga Ramadan, masyarakat di Kota Surabaya ramai berburu pakaian untuk lebaran, di sejumlah mall dan gerai pakaian distro. Tak hanya berburu pakaian baju, kegiatan thrifting pun terlihat ramai di Tugu pahlawan Surabaya, Minggu (9/4).
Warga yang berburu pakaian bekas branded dengan hanya terjangkau, apalagi di minggu ke tiga Ramadan ini, antusias warga yang ingin membeli baju untuk kebutuhan Ramadan semakin meningkat dibandingkan hari biasa.
Berburu baju, kemeja, celana, dan sepatu bekas memang bukanlah suatu hal baru dan sudah menjamur puluhan tahun. Konsumennya banyak dari kalangan pemuda.
"Ya karena barangnya bagus. Kualitas oke. Branded pula," kata Farhan salah seorang pemburu pakaian bekas di Tugu Pahlawan Surabaya.
Namun rencana pemerintah melarang penjualan pakaian bekas import membuatnya resah. Serasa kehilangan pamor sosial, karena sebagain besar outfit miliknya berasal dari thrifting. Kebiasaanya mengenakan pakaian branded namun bekas, selama ini diakuinya bisa sedikit mengangkat gengsinya.
“Ya gimana lagi bingung saya kalau dilarang, kita sudah terbiasa berpakaian baju branded meski bekas, mungkin beli online sajalah banyak dijual di Instagram rata-rata dari Thailand,” tambah Farhan.
Berbeda dengan Farhan, Setyorini (45) salah satu ibu rumah tangga yang memiliki tiga orang anak yang telah beranjak dewasa mengaku resah jika thrifting nantinya benar-benar dilarang, karena selama ini pakaian branded import dari Tugu Pahlawan ini sangat disukai oleh anak anaknya.
Load more