Lumajang, tvOnenews.com - Jembatan Besuk Kobokan atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan Gladak Perak sudah rampung dibangun. Meskipun belum diresmikan, sejumlah masyarakat sudah memanfaatkan jembatan tersebut sebagai akses mobilitas saat proses uji coba operasional.
Disampaikan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, jembatan Besuk Kobokan dipastikan sudah bisa dilewati sebagai akses utama masyarakat dari Lumajang menuju Malang dan sebaliknya. Namun, memang belum diresmikan.
"Sekarang ini memang belum diresmikan. Jadi Balai Besar Jalan Nasional masih menunggu konfirmasi dari Kementerian kapan jalan ini akan diresmikan, tetapi karena ini sudah diuji layak, artinya harapannya jembatan ini sudah bisa dikerjakan meskipun dengan status uji coba," ungkapnya saat meninjau Jembatan Curah Kobokan.
Cak Thoriq pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo dan Kementerian PUPR atas rampungnya pembangunan jembatan besuk kobokan tersebut.
"Kami jajaran Forkopimda Lumajang, mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden, dan Kementerian PUPR, jembatan ini sungguh sangat berarti bagi kami karena sebagai akses Lumajang - Malang dan untuk kelancaran ekonomi masyarakat," imbuhnya.
Cak Thoriq pun meminta agar jembatan besuk kobokan segera diresmikan agar menjadi akses mobilitas dan ekonomi bagi masyarakat. Cak Thoriq memastikan jembatan besuk kobokan bisa digunakan sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Sudah dipastikan sebelum hari raya ini dipastikan full fungsi atau bisa digunakan secara penuh," pungkasnya.
Terpisah, Sugeng, salah satu pedagang kambing sangat menyambut senang dengan telah selesainya jembatan ini, karena tidak harus menantang maut lewat jalur Curah Kobokan lagi.
"Ya sangat senanglah, akhirnya setelah sekian lama menunggu akhirnya jembatan selesai. Selama ini setiap kirim kambing ke Blitar, saya harus melewati jalur curah kobokan yang sering buka tutup kalau ada lahar dan harus antri berjam-jam. Mau lewat jalur Probolinggo ya makan waktu juga biaya tambahan bbm,” jelasnya.
Senada dengan Sugeng, Irul, salah satu pedagang kaki lima juga sangat senang akhirnya jembatan ini selesai. Kini ia bisa mengais rezeki kembali setelah hampir 1,5 tahun harus kerja serabutan dan terkadang menganggur.
"Alhamdulillah akhirnya saya bisa cari nafkah lagi, sebab sejak putusnya jembatan ini, praktis saya kerja serabutan," kata Irul sembari tersenyum.
Sebelumnya, pada 4 Desember 2021 silam, dua jembatan di lokasi ini luluh lantak dan putus akibat diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
Kini, setelah hampir 15 bulan dikerjakan, dua jembatan baru yang lebih kokoh telah berdiri di lokasi ini. Sebuah jembatan gantung, telah dibangun berdampingan dengan jembatan konstruksi baja sepanjang 140 meter yang diklaim sebagai jembatan baja pertama yang terpanjang di Indonesia. (wso/hen)
Load more