Banyuwangi, tvOnenews.com – Pertengahan bulan puasa, cuaca ekstrim masih berpotensi muncul di Banyuwangi, padahal sudah memasuki musim kemarau. Warga pun diimbau waspada.
"Untuk cuaca, di Banyuwangi memang sudah memasuki musim kemarau. Tapi masih dalam masa peralihan," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi Dita Purnamasari, Senin (10/4) siang.
Potensi angin kencang ini dipicu dinamika atmosfer terkini di Jawa Timur, yaitu bibit siklon tropis di Laut Arafuru, sehingga memicu terbentuknya pola pertemuan angin di wilayah Jatim. Kondisi ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan-awan konvektif. Selain itu, dipengaruhi aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Madden Julian Oscillation di wilayah Jatim, sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan. Penyebab lainnya, hangatnya perairan di Jatim yang menambah suplai uap air ke atmosfer.
Selain cuaca ekstrim, BMKG mengingatkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah. Salah satunya, perairan selatan Jatim termasuk Banyuwangi. Potensi gelombang tinggi diprediksi antara 1,25 meter hingga 4,25 meter.
“Imbauannya, masyarakat tetap waspada akan resiko cuaca, baik cuaca ekstrim maupun gelombang tinggi,” tutupnya. (hoa/hen)
Load more