Probolinggo, tvOnenews.com - Pemerintah Kota Probolinggo menggelar sidak makanan minuman menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, sidak ini dibagi menjadi dua tim berbeda dan menyasar toko-toko sedang yang menjual makanan, minuman dan parsel, untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumen, Kamis (13/4).
Ninik Irawibawati sebagai Sekda Pemerintah Kota Probolinggo mengatakan, banyaknya makanan yang beredar dan tingkat daya beli masyarakat yang tinggi menjelang lebaran menjadi salah satu alasan dalam sidak mamin ini.
“Makanan yang beredar banyak, daya beli masyarakat yang tinggi, terkadang tidak teliti, karena hal tersebut kami hadir disini, apakah produk tersebut layak untuk dikonsumsi,” katanya.
Lebih lanjut Ninik menambahkan, sidak ini juga ditujukan kepada produsen untuk melihat kualitas dan meningkatkan daya saing dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan terutama pada industri rumah tangga pangan.
Petugas memeriksa satu persatu produk makanan di toko-toko tersebut mulai masa kadaluarsa, label kode produksi, izin edar dan kemasan yang rusak, serta pelabelan yang tidak sesuai. Bahkan, penempatan terhadap makanan yang memiliki sensitifitas yang tinggi pun diperhatikan.
“Dari dua toko disidak, rata-rata kami menemukan barang yang tidak ada kode produksi. Kode produksi ini penting karena kita akan tahu kapan produk itu dibuat atau diproduksi. Kalau masa kedaluwarsa ada semua,” tambahnya.
Sementara itu, Hadi, Manager Toko Sinar Terang menjelaskan, pelaksanaan sidak itu merupakan sidak tahunan dan menerima kunjungan tersebut dengan terbuka.
“Kami terima terbuka sidak tersebut, ini kan juga untuk pelajaran bagi kami. Kami bisa mengetahui aturan-aturan yang baru,” jelasnya.
Hadi juga mengutarakan, jika pihaknya agak sedikit kaget karena ada aturan baru terkait repacking produk.
“Kita akan lebih disiplin lagi ke suppliers, di dalam manajemen kami juga akan lebih teliti lagi. Kami berharap hal-hal seperti ini terus dilakukan karena sangat penting bagi kami,” ungkapnya.
Disisi lain, tim dua meluncur ke Terminal Bayuangga, ada beberapa bedak yang masih tutup. Dikomandoi oleh Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, langsung menuju ke stan toko Istana, depot 32 dan stand Putra Tunggal. Di area Terminal Bayuangga juga ada agen mamin yang dagangannya dijajakan oleh pedagang asongan.
“Hasilnya, ditemukan barang yang tidak memiliki izin edar, tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa serta produk yang dikemas ulang. Seperti kerupuk, keripik yang dibeli dalam jumlah besar kemudian dikemas sendiri dengan ukuran lebih kecil,” terangnya.
Selain itu makanan ringan tersebut tidak diletakkan di lantai. Penempatan jajanan itu dikhawatirkan terkontaminasi akibat kelembaban udara.
“Karena ini penting untuk menjamin kualitas makanan yang dibeli para konsumen. Kalau sudah lengkap sesuai aturan, pembelinya juga bakal lebih banyak karena yakin makanan yang dibelinya aman dikonsumsi,” tandasnya.
Pelaksanaan sidak mamin seharusnya tidak hanya dilakukan pada momen lebaran tiba saja, melainkan setiap waktu yang bisa diacak. Sehingga keamanan dan kenyamanan konsumen terjamin. (msn/gol)
Load more