Madiun, tvOnenews.com - Memasuki H-7 lebaran, pihak pengelola jalan tol PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) telah menyiapkan berbagai upaya pengamanan dan pelayanan demi kelancaran perjalanan para pemudik saat melakukan perjalanan mudik lebaran nanti.
Menurut Direktur Utama PT JNK, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan gencar melakukan Road Safety Campaign atau kampanya keselamatan di jalan kepada para pengemudi atau pemudik dengan tujuan menurunkan tingginya angka kecelakaan di jalan tol.
“Road Safety Campaign ini adalah salah satu bentuk upaya kami untuk menurunkan angka kecelakaan di jalan tol, karena setiap kecelakaan itu pasti memberikan dampak negatif.” kata Arie usai menggelar Road Safety Campaign di rest area KM 615 Sawahan Madiun, Sabtu (15/4).
Mayoritas kecelakaan di jalan tol khususnya di wilayah ruas tol Ngawi, Kertosono dan Kediri menurut Arie adalah disebabkan oleh human eror yaitu mengantuk, kurangnya antisipasi di pengendara dan juga perilaku agresif pengendara.
“Faktor utama penyebabnya adalah sopir yang mengantuk, dan ugal-ugalan ya,” imbuh Arie.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PT JNK adalah dengan menambah puluhan personil baik tim medis, kendaraan berat hingga petugas rescue yang tersebar di sejumlah titik rawan kecelakaan atau black spot di sepanjang ruas jalan tol Ngawi-Kertosono-Kediri.
“Kita ada penambahan 19 orang ya, total ada 59 orang, mereka bertugas di pelayanan transaksi, lalu lintas dan rescue,” tandasnya.
Sementara itu, guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan yang akan keluar dan masuk ke jalan tol, PT JNK juga telah menambah dua gerbang tol darurat di gerbang tol Madiun yang akan diaktifkan saat puncak arus mudik 21 April mendatang.
“Jadi kita ada penambahan layanan transaksi dan penambahan gardu di gerbang tol Madiun. Kita tambah 2 exit tol A/B ya sehingga kita bisa menambah kapasitas yang biasanya 6 menjadi 10 tempat transaksi,” terangnya.
Dimungkinkan ada sekitar 20 ribu kendaraan pemudik yang akan melintasi tol Madiun baik yang keluar Jawa Timur atau menuju Jawa Timur.
“Sekali lagi saya menghimbau kepada pemudik untuk berhenti di rest area yang kami sediakan jika telah berkendara selama 2 jam lebih. Karena sopir mengantuk adalah penyebab utama kecelakaan, terlebih jalan tol Solo hingga Surabaya adalah identik dengan jalan lurus sehingga mudah mengantuk dan lelah,” tutup Arie. (men/hen)
Load more