Lumajang, tvOnenews.com – Bingung menentukan sajian kuliner yang tepat saat mudik dan libur lebaran di Lumajang dengan menu dan suasana berbeda? Yuk datang saja ke Warung Godhong Gedhang yang terletak di Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro.
Warung Godhong Gedhang yang belum genap setahun dibuka ini, berada di area persawahan yang merupakan jalur menuju beberapa titik tempat wisata seperti Pemandian Alam Tirtosari View, Hutan Bambu hingga Huntara dan Jembatan Besuk Kobokan yang kini, juga menjadi lokasi wisata dadakan.
Warung Godhong Gedhan milik Mufidun Alamin ini, memiliki keunikan tersendiri dalam hal penyajiannya, menerapkan konsep warung prasmanan, para pelanggan bisa menikmati nasi hangat terbungkus daun pisang, dengan menggunakan piring dari anyaman bambu, serta aneka sayuran segar dan lauk pauk yang dikemas dalam wadah gerabah atau tembikar.
"Kami sengaja menerapkan konsep tradisional dan alami. Letak warung kami yang berada di area persawahan dengan udara yang sejuk, serta pemandangan panorama alam lereng Gunung Semeru, juga menjadikan pertimbangan kami, untuk memanjakan pelanggan yang rata-rata adalah pera pengunjung wisata,” ungkapnya kepada tvOnenews.com, Kamis (27/4).
Amin, panggilan akrab pemilik warung ini, juga menyatakan bahwa menu yang disajikan adalah masakan ala pedesaan seperti oseng-oseng manisa, terong, urap-urap, sayur kelor, lodeh dengan lauk pauk berupa tahu, tempe, perkedel jagung, ayam pedas, ayam goreng hingga ayam ingkung yang kesemuanya sangat disukai para pelanggan karena rasanya sangat nikmat dan harganya sangat terjangkau, yakni kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.
Pada musim libur lebaran kali ini, Amin mengaku omzet penjualan warungnya meningkat sangat tajam, dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Saat ini, jumlah pengunjung dan pelanggan yang datang, rata-rata mencapi 400 orang per hari.
“Untuk pengunjung, memang mengalami peningkatan hingga 100 persen. Selain pengunjung lokal, banyak juga pengunjung dari para wisatawan asing Asia, yang sengaja datang usai berlibur ke Wisata Air Terjun Tumpak Sewu,” jelasnya.
Salah satu pengunjung, Roerit Mahayanti mengaku, sengaja datang ke Warung Godhong Gedhang karena penasaran menyusul viralnya warung ini di berbagai media sosial.
“Ya penasaran saja. Kan beberapa bulan terakhir banyak unggahan foto maupun video di media sosial tentang Warung Godhong Gedhang. Selain masakannya yang sangat nikmat, saya juga tertarik ingin berfoto di sekitar warung yang merupakan hamparan persawahan dengan latar belakang Gunung Semeru,” kata Roerit.
Roerit yang selama ini tinggal di Jakarta, juga sengaja mengajak belasan teman semasa sekolahnya, sambil menggelar reuni kecil-kecilan.
“Ini datang sama temen-temen alumni sekolah, itung-itung reunian mumpung pulang kampung. Dan itu lho, masakannya jadi ingat waktu masih kecil dulu. Kan saat ini jarang ada warung yang jualan menu ala pedesaan,” imbuhnya.
Pengunjung yang tengah nikmati menu pedesaan sambil reuni
Terpisah, salah satu pengunjung lainnya, Tri Pinilih, juga mengaku penasaran dengan viralnya Warung Godhong Gedhang. Maka pada saat mudik lebaran kali ini, ia sengaja datang ke Warung Godhong Gedhang untuk berburu kuliner terutama ayam ingkung bakar.
“Tadi habis lihat-lihat bekas erupsi di Curah Kobokan, terus mampir lihat-lihat huntara dan wisata ke Pemandian Tirtosari View. Jadi habis jalan-jalan, langsung lapar dan makan siang disini. Pingin nikmati ayam ingkung bakarnya,” tutur Tri.
Tri yang datang bersama keluarga besarnya ini, langsung memesan tiga porsi ayam ingkung sekaligus untuk dinikmati beramai-ramai.
“Akhirnya, setelah sekian lama tidak menikmati ayam ingkung, hari ini kerinduan saya langsung terobati. Ayam ingkungnya sangat nikmat sekali. Dagingnya empuk dan bumbu rempahnya juga meresap. Semua keluarga sangat lahap menikmatinya, terutama anak-anak karena juga tidak terlalu pedas. Apalagi makannya di tepi sawah, makin lahap dan jadi pingin nambah terus,” jelasnya.
Menurut Tri, penyajian ayam ingkung bakar di Warung Godhong Gedhang ini, memang sangat berbeda dengan ayam ingkung pada umumnya.
“Ini cara penyajiannya sangat berbeda dengan ayam ingkung pada umumnya, karena diolah dengan cara dibakar dengan komposisi bumbu rempah yang alami, kemudian diukep sehingga bumbunya makin meresap, pokoknya bedalah dengan ayam ingkung biasanya,” pungkasnya.
Satu porsi ayam ingkung bakar, dihargai kisaran Rp85 ribu hingga Rp100 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran ayam yang dimasak. Satu porsi, bisa dinikmati beramai-ramai, empat hingga lima orang.
Untuk bisa menikmati aneka kuliner khas pedesaan dan indahnya panorama alam Gunung Semeru, para pengunjung tidak perlu bingung, lokasi Warung Godhong Gedhang sangat mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan dan buka setiap hari sejak pukul 08.00 – 21.00 WIB. (wso/far)
Load more