Magetan, tvOnenews.com - Warga kampung NU di Dusun Joso, Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, memiliki tradisi unik dalam merayakan hari raya lebaran ketupat, yang digelar setelah sepekan dari hari raya Idul Fitri, tepatnya Sabtu (29/1/), yang dimulai sejak pukul 07.00 s/d 12.00 WIB.
Selain ketupat, warga setempat juga menyediakan aneka sayur pelengkap hidangan ketupat seperti pecel, sayur lodeh hingga opor ayam yang juga disediakan gratis bagi pengunjung yang ingin menikmati makan ketupat di tempat.
Rahmadhani (35) seorang pengunjung asal Madiun yang mengaku baru pertama kali melihat ada tradisi unik ini, dimana semua warga menyajikan ketupat lengkap sayurnya secara gratis di depan rumah mereka.
“Jujur saya baru tahu mas kalau ada tradisi unik ini, biasanya kan kalau tradisi ketupat itu ya di rumah masing-masing, tapi ini berbeda, semua warga menyajikan masakan lengkap di depan rumah mereka dan gratis lagi, kita boleh makan sepuasnya," ujar Rahmadhani sambil makan ketupat.
Sementara itu, Minhad (48) koordinator dari panitia tradisi wisata ketupat mengaku acara kupatan ini rutin digelar setiap tahunnya. Yaitu sepekan setelah hari raya Idul Fitri, ketupat yang disediakan oleh warga secara sukarela ini sebanyak 5000 lebih dan digantungkan di depan rumahnya masing-masing hingga sejauh 1 kilometer.
“Jadi ini adalah tradisi sejak turun- temurun di desa sini, karena lambat lain mulai punah, maka kita adakan lagi dan didukung penuh oleh warga masyarakat,” kata Minhad.
Sebenarnya, tradisi wisata ketupat terdiri dari beberapa rangkaian, termasuk pengajian akbar dan juga pentas seni pada malam harinya. Namun yang paling dikenal adalah ketupat terpanjang sejauh 1 kilometer.
“Setiap warga ini sukarela membuat ketupat lengkap dengan sayurnya. Kalau panjangnya 1 kilometer itu banyaknya kupat sekitar 5000 lebih, sehingga setiap rumah membuat 20-30 kupat,” imbuhnya.
Diketahui, tradisi unik wisata lebaran ketupat ini tidak hanya dihadiri oleh warga di Dusun Joso dan Desa Turi saja, namun juga sejumlah pengunjung dari Ponorogo, Madiun bahkan Ngawi dan juga Nganjuk, turut hadir untuk ikut meramaikan tradisi unik tersebut
Harapan warga Dusun Joso yang juga dikenal sebagai kampung Nahdatul Ulama (NU) ini, agenda tersebut bisa terus digelar setiap tahunnya agar bisa menjadi tujuan wisata religi di Kabupaten Magetan setiap hari raya lebaran.
“Banyak pemudik yang merindukan suasana kupatan ini, sehingga setiap tahunya banyak warga sekitar Magetan yang pulang kampung dan memiliki banyak waktu maka mereka pasti menyempatkan menikmati kupatan di Joso,” tutupnya. (men/hen)
Load more