Lumajang, tvOnenews.com – Banjir lahar dingin Gunung Semeru, kembali terjadi dan menerjang aliran Sungai Regoyo di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang, Sabtu (29/4).
Menurut Sekretaris Desa Sumberwuluh Samsul Arifin, banjir lahar dingin Gunung Semeru yang datang sore ini merupakan banjir susulan. Sehari sebelumnya, banjir lahar dingin Gunung Semeru juga terjadi namun tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan.
“Ini banjir susulan, memang lebih besar dibandingkan dengan yang kemarin soalnya hujan di hulu sungai tak kunjung reda. Informasi yang saya terima getaran banjirnya mencapai amak 28 mm, kalau kemarin amak 27 mm,” kata Samsul kepada tvOnenews.com saat ditemui di lokasi, Sabtu (29/4).
“Ini saya pastikan tidak ada warga maupun penambang di tengah sungai. Hari ini semuanya libur lebaran ketupat. Tapi dampak besarnya aliran lahar sore ini telah mengakibatkan sebagian krip yang berfungsi sebagai pengarah aliran lahar agar tidak menerjang tanggul sungai, menjadi jebol dan hanyut terbawa lahar,” sambungnya.
Warga Dusun Kebondeli Selatan yang bermukim di sisi utara tanggul sungai, akhirnya cemas dan beramai-ramai mendatangi tanggul sungai untuk melakukan pemantauan aliran lahar. Sebab, beberapa minggu sebelumnya aliran lahar sempat meluap dan masuk ke pemukiman warga.
“Terus terang warga saya sangat cemas. Mereka takut lahar meluap lagi seperti sebelumnya. Apalagi saat ini bagian tanggul sungai juga mulai terkikis yang lama kelamaan dikhawatirkan ikut jebol,” jelas Samsul.
Menurut Samsul, upaya perbaikan krip dan tanggul sungai yang jebol dan terkikis ini harus segera dilakukan, sebelum kerusakan semakin parah. Untuk itu, demi keselamatan warga Dusun Kebondeli Selatan, Sumber Kajar dan Karang Wage, pihaknya mendesak pemerintah segera turun tangan.
“ Ini kalau tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan kerusakan akan semakin parah dan aliran lahar akan menerjang pemukiman warga. Paling tidak dalam waktu dekat segera dilakukan normalisasi aliran sungai agar aliran lahar tidak mengarah ke tanggul sisi utara,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) Kementrian PUPR Nur Afandi, mengaku pihaknya telah memperoleh informasi terkait rusaknya krip dan tanggul sungai akibat terjangan lahar Semeru.
“Kami sudah menerima informasi terkait dampak kerusakan akibat terjangan banjir lahar dingin sore ini, baik dalam bentuk foto maupun video. Besok akan langsung kita tindaklanjuti dengan mendatangi lokasi. Jadi mohon waktu, perkembangan berikutnya akan kami sampaikan,” pungkas Nur Afandi saat dihubungi melalui sambungan telepon. (wso/hen)
Load more