Banyuwangi, tvOnenews.com - Pemudik dari Jawa yang kembali ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi memiliki kebiasaan baru. Mereka memilih menyeberang pada malam hingga dini hari. Tujuannya, menghindari cuaca panas.
“Ini memang fenomena baru. Pemudik memilih menyeberang pada malam hingga dini hari. Kemungkinan menghindari cuaca panas,” kata General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang – Gilimanuk, M. Yasin, Sabtu (29/4).
Perubahan fenomena ini membuat penumpukan kendaraan justru terjadi pada malam hari. Namun, kondisinya padat mengalir. Hal ini berbeda pada saat arus mudik dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pemudik membludak dan berjubel hingga keluar pelabuhan.
“Kalau arus balik ini, mulai H+1 hingga H+6 sudah terus mengalir ke Bali. Jadi, kondisinya padat normal,” jelas Yasin.
Data sementara, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 74 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pemudik dengan roda dua naik sekitar 24 persen.
Sementara, pemudik dengan kendaraan pribadi naik rata-rata 8 persen. Khusus kendaraan bus naik hingga 27 persen. Lonjakan pemudik ini dipicu longgarnya arus mudik yang diberikan pemerintah, sehingga warga antusias mudik selama lebaran.
ASDP memprediksi puncak arus balik ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang akan terjadi pada Minggu (30/4). Mengantisipasi antrean, diterapkan delay times. Caranya, penjualan tiket di pusatnya di dua titik di luar pelabuhan. Sehingga, para pemudik tidak menumpuk di pintu loket masuk pelabuhan.
“Kami sudah siapkan kapal jumbo KMP Jatra II ketika kondisi sangat padat. Kalau sekarang padat normal,” jelas Yasin.
Saat ini, ASDP masih mengoperasikan kapal reguler sebanyak 32 unit. Namun, jumlah tripnya ditambah untuk mempercepat layanan penyeberangan. (hoa/hen)
Load more