Malang, tvOnenews.com - Alvero Runako Prasetyo (6) anak kedua dari pasangan suami istri dari Yohanes Prasetyo (40) dan Dewi Indasari (38) warga Kampung Baru Duwek RT 06 RW 04 Desa Sitirejo, Kecanatan Wagir, Kabupaten Malang, sekitar pukul 12.30 WIB, dilaporkan hanyut saat bermain pasir bersama teman sebayanya satu RT di aliran sungai Metro yang tak jauh dari rumahnya. Sekitar pukul 14.30 WIB, korban ditemukan dalam kondisi kritis didasar air dan ironisnya korban meninggal dalam perjalanan ke RSI Aisyiah Kota Malang.
Hendrianto Suparno, perangkat Desa Sitirejo, kejadian berawal saat itu korban bersama teman sebayanya habis minta uang kepada kakeknya untuk beli jajan namun sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (29/4), teman korban pulang ke rumah memberitahukan bahwa Alvero hanyut di sungai metro barat jembatan gantung dekat rumah korban.
"Tadi sekitar pukul 12.30 WIB, korban sempat minta uang ke kakeknya untuk beli jajan, baru 10 menit kemudian teman korban bilang kalau alvero saat bermain pasir disungai bersamanya tiba-tiba terpeleset dan hanyut," kata Hendrianto.
Mendapatkan laporan dari teman sebayanya kalau Alvero hanyut, sontak kedua orangtua korban kaget dan langsung menuju ke lokasi tempat Alvero hanyut.
"Kedua orangtua korban bersama warga sekitar langsung ke lokasi dan menemukan sepasang sandal milik Alvero ditepi sungai metro dekat dia bermain pasir," imbuhnya.
Kabar hanyutnya adik alvero terdengar rekan rekan tim SAR Malang Raya dan langsung melakukan pencarian hingga penyisiran sepanjang aliran sungai Metro ke arah selatan dekat jembatan di sekitar Kecamatan Wagir.
Alhasil sekitar pukul 14.30 WIB, seorang pemancing bernama Sasmito (48) warga Desa Sitirejo menemukan korban di dasar sungai dengan cara menyelami di kedalaman 5 meter dijarak 3 kilometer dari tempat korban hanyut.
"Saat saya asyik mancing ada rekan bernama beni yang lagi gembala kerbau bersama bapak korban teriak ke saya, cak minto ada anak hilang, anak mana anak kampung baru dan bapak korban bilang itu anak saya bernama Alvero," terangnya.
"Terus saya coba menyelam dekat tempat mancing di selatan jembatan tempat tak jauh saya memancing, namun tidak ketemu. Terus saya naik keatas sambil cari ikan," sambungnya.
Dilanjutkan Sasmito, sambil cari ikan terus saya telpon sama pak RT saya, kemudian dirinya menyakini kalau korban didasar sungai tempat dirinya memancing.
"Terus saya menyelam lagi hingga saya sisir didasar sungai hingga pinggir tangan saya memegang tubuh korban dan saya bawah keatas dalam kondisi kritis," pungkasnya.
Mengetahui anaknya ditemukan, Yohanes Prasetyo (bapak korban) bersama warga langsung melarikan anaknya dalam kondisi kritis ke rumah sakit terdekat dengan dinaikan mobil warga sekitar.
"Sebelum dilarikan kerumah sakit, warga sekitar sempat memberikan pertolongan pertama dan kemudian korban segera dilarikan ke rumah sakit," ujar AKP Ronny Margas, Kapolsek Wagir.
Ditambahkan Ronny, korban dilarikan ke RSI Aisyiah Kota Malang dan dalam perjalanan korban masih muntah namun sayang kondisi korban yang kritis akhirnya tidak bisa diselamatkan.
"Sesampai di RSI Aisyah korban langsung mendapat perawatan medis, namun sekitar pukul 16.15 WIB, dokter Malika mengatakan bila korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," imbuhnya.
Informasi dari dokter Malika, kondisi tangan serta kelopak mata korban sudah membiru dan diperiksa bagian jantung tidak ada detak jantung korban bergerak.
"Selanjutnya setelah mendapatkan visum luar, jenasah korban alvero langsung dibawah kerumah duka untuk dimakamkan ditempat pemakaman umum," pungkasnya. (eco/gol)
Load more