Banyuwangi, tvOnenews.com - Cuaca ekstrim, hujan panas yang tak menentu membuat Pemkab Banyuwangi siaga. Kondisi ini rawan serangan demam berdarah (DBD). Tak hanya itu, rawan juga kasus infeksi saluran pernafasan. Seperti flu dan batuk.
“Laporan yang diterima dari beberapa fasilitas kesehatan memang ada peningkatan. Tapi tidak signifikan, masih kategori landai,” kata Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Jumat (5/5).
Menurutnya, kasus DBD wajib mendapat perhatian serius. Sebab, penyakit dari nyamuk Aedes Aegypti ini berkembang biak di genangan air dan botol-botol bekas yang terkena hujan.
Pihaknya mengimbau, masyarakat aktif melakukan pencegahan DBD. Yakni, melalui menguras, menutup penampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang berpotensi memicu genangan air.
Serangan DBD ini juga cukup rawan. Pasalnya, jika ada orang yang telah terjangkit bisa menyebar hingga radius 100 meter di sekitarnya.
“Jadi, ini yang harus diwaspadai. Caranya dengan 3M tadi,” tegasnya.
Terkait kondisi cuaca yang tak menentu, pihaknya terus mengikuti imbauan dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG). Lembaga ini mengeluarkan imbauan adanya cuaca panas ekstrim di sejumlah wilayah. Fenomena gelombang panas ini bisa memicu suhu hingga 40 derajat celcius yang dipastikan sangat panas. Warga Banyuwangi diimbau menambah konsumsi air putih, untuk menghindari kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.
"Minimal, tubuh kita membutuhkan air putih dua liter per hari. Kita harus hati-hati, karena ini akan mempengaruhi atau mengganggu kesehatan," tutupnya. (hoa/far)
Load more