Bojonegoro, tvOnenews.com - Rencana pemindahan pasar kota tradisional Bojonegoro, Jawa Timur ke pasar wisata dinilai tidak mendasar. Hal itu terungkap saat Agus Susanto Rismanto sebagai Kuasa Hukum Paguyuban Pasar Kota Bojonegoro menyampaikan dihadapan puluhan pedagang dalam kegiatan acara kupatan doa bersama agar pasar tradisional tetap ramai pembeli.
Gus Ris panggilan akrabnya menjelaskan bahwa waktu itu tahun 2011, dia sebagai ketua pansus peraturan daerah (perda) Penyusunan Ruang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bojonegoro.
"Seingat saya di Bojonegoro yang diatur ada 4 kecamatan yakni Kapas, Bojonegoro, Kalitidu dan Ngasem sekarang berubah pecah menjadi Gayam," ungkapnya.
Adanya perda tersebut, lanjut Gus Ris, adalah untuk menjamin pemanfaatan ruang oleh masyarakat, maka perlu aturan yang tetap dan tidak bisa diubah setiap saat agar pemanfaat ruang tidak dirugikan karena ada perubahan. Sehingga, perubahan pemanfaatan ruang ini diatur paling cepat 25 tahun, kecuali ada kondisi overmacht, keadaan memaksa seperti bencana.
“Maka pasar kota tradisional Bojonegoro belum bisa dirubah karena tidak ada becana apapun,” ujarnya.
Sementara Wakil DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto dikonfirmasi tvOnenews.com mengatakan bahwa hingga detik ini rencana aturan yang menyebutkan pasar kota dirubah menjadi ruang terbuka hijau belum ada.
"Apa yang diragukan dan disampaikan SKPD bahwa pasar ini dijadikan ruang terbuka hijau belum ada. Hal yang krusial yang menjadi pembahasan bahwa di sekitar pasar pinggir-pinggir pasar akan dibangun ruang terbuka hijau dengan skala kecil tetapi tidak merubah fungsi pasar tersebut, itu yang pernah kita diskusikan," kata Sukur.
"Tidak ada yang mengalihfungsikan pasar, tidak ada. Kalau ada yang bilang begitu tanyakan mana pasalnya," ujar Sukur.
“Membangun tidak harus merusak, apapun bentuknya pasar ini sudah mempunyai sejarah bagus, dalam arti pilihannya sudah jelas yakni bagaimana pasar ini dibangun dengan konsep yang bagus dan jelas modern dengan menyesuaikan ekonomi dan peradaban saat ini, itu yang terpenting bangun namun tidak merusak," ditegaskan Sukur.
Sejumlah tokoh pasar hadir meramaikan acara tersebut dengan dihadiri musik riligi menyanyikan lagu islami dan berdoa bersama agar persatuan pedagang pasar tetap terjaga untuk kekompakan mempertahankan pasar tetap dilokasi tanpa dipindahkan. (dra/gol)
Load more