"Presiden menginginkan pemilu berlangsung damai. Tidak terjadi polarisasi. Dan programnya yang belum terselesaikan, utamanya IKN, dipastikan berlanjut. Tapi memang butuh kehati-hatian. Saya sependapat dengan Effendi Gazali mestinya di kesempatan pertama, Presiden Jokowi melakukan halal-bil-halal dengan seluruh ketua umum parpol dulu. Walau hanya sejenak. Besok-besoknya bisa dengan partai-partai koalisi," tegas Emrus.
Komunikolog Universitas Hasanuddin, Hasrullah mengusulkan agar Presiden Joko Widodo lebih banyak melakukan kunjungan ke daerah daripada bicara soal koalisi ke depan.
"Kan lebih baik Bapak Jokowi keliling ke berbagai daerah. Seperti ke Lampung kemarin, untuk membongkar laporan Asal Bapak Senang (ABS). Ini akan jelas sebagai legasi Pak Presiden. Saya titip Bapak Jokowi banyak berkunjung ke Indonesia Timur. Tidak usah jauh-jauh, ke Makassar juga banyak kondisi jalan seperti itu," ungkap Hasrullah.
Effendi Gazali kembali menambahkan, Komunikolog Indonesia menilai Presiden Jokowi adalah salah satu presiden besar Indonesia dengan legasi yang sudah terukur. Presiden Jokowi dihargai dunia karena mampu mengatasi Covid-19 secara meyakinkan. Ia juga mampu menjadi Pemimpin G-20. Pembangunan infrastruktur terbukti manjur saat mudik lebaran.
“Tinggal mengobati kerinduan rakyat melihat Bapak Jokowi menegaskan citranya sebagai Presiden dan Guru Bangsa, yang bisa bertemu dengan seluruh ketua umum partai membahas Indonesia ke depan. Halal-bil-halal kemarin sebetulnya adalah tradisi dan kesempatan terindah," ucapnya. (msi/gol)
Load more