"Ada 2 edaran perihal pembayaran administrasi mahasiswa, setiap edaran terdapat nomor rekening yang berbeda pula," bunyi keterangan tertulis BEM Unisla.
Usai menyampaikan tuntutan di depan kedua belah pihak, massa aksi kemudian meminta persetujuan digelarnya KLB berserta poin-poin tuntutan seperti soal intervensi dan intimidasi kepada mahasiswa dan beberapa poin lainya.
Selanjutnya massa aksi bergeser dengan memasang sepanduk bentuk protes ke pimpinan kampus di sejumlah titik di area kampus Unisla.
Sementara itu, pimpinan kampus yang berkonflik terlihat masih teguh mempertahankan argumen soal kepemimpinan. Pihak Ir. Wardoyo menganggap keputusannya tepat dan sesuai hukum.
Dilain pihak, kubu Bambang Eko Muljono yang diwakili PJ Rektor Abdul Ghofur menyebut pihaknyalah yang benar lantaran sesuai dengan statuta kampus dan regulasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. (mmr/gol)
Load more