Ia juga meminta bukti atas dugaan tersebut jika benar terjadi di lokasi penginapan yang ia kelola. Padahal, lanjut Jemmy, bukti itu ditemukan di RedDoorz.
"Kejadian ini merembet ke tempat kami bahwa diduga juga ada prostitusi di tempat kami," ungkapnya.
Ia mengaku, Smart Tlogomas dan RedDoorz yang lokasinya bersebelahan memang kerap dianggap sama oleh masyarakat bahkan pelanggannya. Akan tetapi, fasilitas, harga hingga manajemen kedua penginapan tersebut berbeda.
Ia juga menyebutkan, Smart Tlogomas tidak pernah dilakukan penggrebekan oleh pihak Satpol PP Kota Malang. Jemmy mengaku, Satpol PP pernah merazia Smart Tlogomas, karena salah sasaran yang seharusnya yang dituju adalah RedDoorz yang berada di sebelahnya.
"Ini saya juga lagi mengumpulkan berkas untuk mengklarifikasi ke kelurahan dan masyarakat bahwa kami beda dengan RedDoorz. Kami komitmen menjaga, kalau memang ditemukan, sampaikan saja ke kami," tegasnya.
Jemmy membeberkan bahwa ia juga akan merubah tampilan bangunan depan Smart Tlogomas yang memiliki 49 kamar itu agar tampak berbeda dengan RedDoorz. Sebab, dampak dugaan prostitusi itu telah mempengaruhi jumlah tamunya menurun.
"Ini kami tutup separuh, tinggal penghuni penghuni lama. Karena di kami ini ada kos dan hotel," katanya.
Load more