LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
cegah kekerasan pada anak, Pemkot Surabaya gandeng Polrestabes Surabaya terjunkan Polisi Rukun Warga
Sumber :
  • tim tvone - zainal ashari

Cegah Kekerasan dan Perilaku Kriminal pada Anak, Ini Kiat Pemkot dan Polrestabes Surabaya

Maraknya kekerasan terhadap anak maupun yang terlibat dalam kekerasan, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Polrestabes Surabaya

Sabtu, 20 Mei 2023 - 21:18 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Maraknya kekerasan terhadap anak maupun yang terlibat dalam kekerasan hingga kriminalitas jalanan, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Polrestabes Surabaya melakukan sosialisasi dan kegiatan di lingkungan sekolah hingga ke Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Balai RW. 
 
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, upaya dalam mencegah kekerasan terhadap anak, salah satunya dilakukan dengan cara sosialisasi ke sekolah hingga Puspaga Balai RW. Sosialisasi ini juga dilakukan bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.
 
“Kita ada Puspaga yang ada di Balai RW, yang ada di Siola juga. Itu tidak lepas dari pendampingan Polrestabes Surabaya. Karena Unit PPA itu kerjasama dengan kita, jadi kita jalan bersama,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (19/5). 
 
Ia mengungkapkan, bahwa jumlah kasus yang melibatkan anak di Kota Surabaya masih dalam kategori wajar. Namun demikian, kasus tersebut seyogyanya tidak digeneralisir dengan jumlah anak di Surabaya.
 
“Dalam data Unit Perlindungan Anak masih kategori wajar dan itu jumlahnya sedikit. Jadi tidak bisa ketika ada kejadian satu, dua, ‘menggebyah uyah’ (digeneralisir) dengan jumlah anak di Surabaya,” tegasnya.
 
Menurut dia, selama ini ketika ada satu atau dua kasus yang melibatkan anak di Surabaya selalu diekspos ke media, sehingga hal itu membuat kasus anak di Surabaya terlihat tinggi.
 
“Karena itu kan satu, dua kasus, tapi memang kejadiannya diekspose. Tapi kan harus dilihat berapa jumlah anak di Surabaya, berapa yang mengalami hal itu. Sehingga unit pelayanan anak Jawa Timur menyebutnya masih jauh di bawah,” bebernya.
 
Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Anak yang ada Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya untuk mencegah kasus itu terjadi. Di sisi lain, ekspose juga dilakukan sebagai bentuk warning kepada orang tua agar berperan aktif menjaga putra-putri mereka.
 
“Karena ketika kita punya putra-putri, tidak bisa hanya diserahkan seorang guru, Polrestabes atau pemerintah kota dalam menjaga. Tapi bagaimana orang tua juga mempunyai kasih sayang dalam mencari anaknya, agar tidak bermain terlalu jauh,” tuturnya.
  
Di waktu yang sama, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce menyampaikan, bahwa perlu ada kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya mencegah kasus kekerasan terhadap anak. 

“Bahwa yang paling utama adalah tingkat pengawasan dari orang tua dan orang terdekat, itu paling penting,” kata Kombes Pol Pasma.
 
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 itu juga menyebutkan, upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, tidak bisa hanya dilakukan Polrestabes dan Pemkot Surabaya. Namun, peran aktif orang tua dalam menjaga putra-putri mereka lebih optimal juga sangat penting.
 
“Selama ini kita masih terus berjalan untuk pemberian sosialisasi dan imbauan ke sekolah-sekolah, baik melalui kegiatan pertemuan secara formal maupun informal, juga pemberian (sosialisasi) melalui media sosial,” kata mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini.
 
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Kota Surabaya, Ida Widayati memaparkan, timbulnya kasus kekerasan terhadap anak bisa dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti diantaranya karena masalah keutuhan keluarga hingga penggunaan media sosial yang tidak sehat.
 
“Itu yang anak-anak sekarang tidak menggunakan gadget dengan sehat. Sebetulnya memang untuk tugas-tugas sekolah iya. Tapi untuk yang lainnya, mereka menggunakannya masih salah,” kata Ida.
 
Misalnya, Ida mencontohkan, kasus kekerasan terhadap anak bisa saja terjadi berawal dari perkenalan remaja melalui media sosial. Data DP3A-P2KB mencatat, sejak bulan Januari – April 2023, kekerasan yang melibatkan anak di Surabaya mencapai 30 an kasus.
 
“Mulai Januari sampai dengan April 2023, ada sekitar 30 an kasus anak,” ungkap dia.

Meski demikian, pihaknya menyatakan, selama ini terus intens untuk mencegah kasus kekerasan terhadap anak. Upaya itu dilakukan dengan cara sosialisasi dinamika remaja dalam penggunaan media sosial yang sehat ke sekolah hingga Pondok Pesantren.
 
 “Itu disampaikan bagaimana sih kita menggunakan internet yang sehat, bagaimana ilmu tentang reproduksi,” katanya.

Tak hanya itu, Ida menyebut, upaya pencegahan kasus terhadap anak juga dilakukannya melalui Puspaga Balai RW. Di sana, petugas tidak hanya menerima konseling tapi juga memberikan sosialisasi bagaimana menerapkan pola asuh orang tua terhadap anak atau parenting.
 
“Itu sudah jalan. Ini kita juga dibantu mahasiswa jurusan psikologi, mereka kan bisa menerima konseling di awal. Tapi nanti ketika kasusnya parah, tetap dirujuk ke Puspaga di Siola,” pungkasnya. (zaz/hen) 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Siap-siap Tambah Pengeluaran, Netflix Bakal Naikkan Tarif Langganan, Jadi Berapa?

Siap-siap Tambah Pengeluaran, Netflix Bakal Naikkan Tarif Langganan, Jadi Berapa?

Peningkatan biaya paket layanan itu dilakukan tiga tahun sejak Netflix menaikkan harga paket Standar, yang menyediakan dua layanan streaming HD secara bersamaan
DPR Panggil KKP Bahas Pagar Laut, Minta Bongkar Dalang Pemagaran Ilegal di Tangerang: Jangan takut, Ribuan Nelayan Siap Back Up

DPR Panggil KKP Bahas Pagar Laut, Minta Bongkar Dalang Pemagaran Ilegal di Tangerang: Jangan takut, Ribuan Nelayan Siap Back Up

Komisi IV DPR RI panggil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membahas masalah pagar laut ilegal di Tangerang, minta bongkar dalang dibalik pemagaran.
Kementrans Aktif Berkoordinasi di 100 Hari Pertama Masa Kerja

Kementrans Aktif Berkoordinasi di 100 Hari Pertama Masa Kerja

Wamentrans Viva Yoga Mauladi sampaikan di 100 hari pertama masa kerja bersama Mentrans Iftitah Sulaiman aktif jalin berkolaborasi dengan banyak pihak
Gaet PUMA, Intip Tampilan Anyar Jersey Timnas Malaysia

Gaet PUMA, Intip Tampilan Anyar Jersey Timnas Malaysia

Dirilis pada Kamis (23/1/2025), FA Malaysia meneken kontrak empat tahun bersama PUMA sebagai apparel resmi Timnas Malaysia. 
Rinov/Lisa Akui Masih Butuh Waktu Demi Ciptakan Kekompakan usai Melaju ke Perempat Final Indonesia Masters 2025

Rinov/Lisa Akui Masih Butuh Waktu Demi Ciptakan Kekompakan usai Melaju ke Perempat Final Indonesia Masters 2025

Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati mengakui masih harus membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan partner baru di Indonesia Masters 2025, Kamis (23/1/2025).
Menkes: Masyarakat Bukan Peserta BPJS Tetap Bisa Nikmati Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menkes: Masyarakat Bukan Peserta BPJS Tetap Bisa Nikmati Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan masyarakat bisa menikmati layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) meskipun bukan peserta BPJS Kesehatan. 
Trending
Ramalan Indigo Ini Terbukti? Setelah Shin Tae-yong Didepak PSSI, Katanya Nasib Timnas Indonesia Nantinya Akan...

Ramalan Indigo Ini Terbukti? Setelah Shin Tae-yong Didepak PSSI, Katanya Nasib Timnas Indonesia Nantinya Akan...

Seorang perempuan indigo pernah meramal nasib Timnas Indonesia setelah tak dilatih lagi oleh Shin Tae-yong. Akankah Patrick Kluivert mampu membawa kemajuan?
Bahrain dan China Dipandang Sebelah Mata, Arab Saudi Pernah Sebut Laga Lawan Timnas Indonesia Jauh Lebih Penting: Skuad Garuda itu...

Bahrain dan China Dipandang Sebelah Mata, Arab Saudi Pernah Sebut Laga Lawan Timnas Indonesia Jauh Lebih Penting: Skuad Garuda itu...

Bahrain dan China merasa dipandang sebelah mata karena Arab Saudi pernah sebut pertandingan melawan Timnas Indonesia sebenarnya jauh lebih penting. Ternyata...
Mantan Analis Timnas Indonesia Kim Jong-jin Kepada Marc Klok: Kamu Adalah Satu-satunya Pemain yang Berbohong...

Mantan Analis Timnas Indonesia Kim Jong-jin Kepada Marc Klok: Kamu Adalah Satu-satunya Pemain yang Berbohong...

Mantan analis Timnas Indonesia, Kim Jong-jin angkat bicara soal pemain Persib Bandung, Marc Klok yang menyebut Shin Tae-yong itu sosok pelatih yang diktator.
Denny Darko Ramal Nasib Timnas Indonesia di Tangan Patrick Kluivert, Shin Tae-yong Siap Rebut Kendali Lagi?

Denny Darko Ramal Nasib Timnas Indonesia di Tangan Patrick Kluivert, Shin Tae-yong Siap Rebut Kendali Lagi?

Denny Darko meramal nasib Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert melalui kartu tarotnya. Ia turut memprediksi Shin Tae-yong berpeluang kembali jika...
Top 3 Sport: Kapten Red Sparks Buat Sejarah, Ko Hee-jin Puji Megawati Hangestri, Atlet Proliga yang Terlibat Cinlok

Top 3 Sport: Kapten Red Sparks Buat Sejarah, Ko Hee-jin Puji Megawati Hangestri, Atlet Proliga yang Terlibat Cinlok

Rangkuman artikel terpopuler di tvOnenews.com sepanjang hari Rabu (22/1/2025). Seputar karier cemerlang Megawati Hangestri di Red Sparks paling banyak dibaca.
Gawat! Sosok Penting Ini Minta Megawati Hangestri Hengkang dari Red Sparks, Berani Tantang KOVO dengan Begini ...

Gawat! Sosok Penting Ini Minta Megawati Hangestri Hengkang dari Red Sparks, Berani Tantang KOVO dengan Begini ...

Sosok penting bagi kiprah Megawati Hangestri di Liga Voli Korea menyarankan Mega hengkang bila tak naik gaji di Red Sparks. Menantang keras aturan KOVO sampai.
Naturalisasinya Terganjal Aturan FIFA, 2 Bintang Keturunan yang Sudah di Indonesia Ini Bisa Jadi Opsi Timnas Gantikan Mitchel Bakker

Naturalisasinya Terganjal Aturan FIFA, 2 Bintang Keturunan yang Sudah di Indonesia Ini Bisa Jadi Opsi Timnas Gantikan Mitchel Bakker

Proses naturalisasi Mitchel Bakker terganjal aturan FIFA, Timnas Indonesia bisa memilih 2 pemain keturunan yang sudah di Tanah Air ini sebagai opsi amunisi.
Selengkapnya
Viral