Jombang, tvOnenews.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah melantik pengurus PCNU Jombang hasil penunjukan. KH. Fahmi Amrullah Hadzik, ditunjuk sebagai ketua Tanfidziyah dan KH Achmad Hasan sebagai Rais Syuriyah dalam kepengurusan PCNU tunjukan PBNU tersebut.
Gus Salam juga menambahkan, proses Konfercab (proses untuk pemilihan pengurus) PCNU Jombang pada 18 Juli 2022 lalu, telah diskors oleh PBNU yang menjadi pimpinan sidang langsung, meski dengan alasan yang tidak jelas.
"Kita hampir satu tahun menunggu pencabutan skorsing untuk melakukan proses Konfercab. Tapi yang kita dapatkan adalah pelantikan pengurus PCNU hasil penunjukan. Padahal skorsing belum dicabut," ungkap Gus Salam, Sabtu sore.
Gus Salam yang didampingi sejumlah pengurus MWCNU dan Ranting NU juga menegaskan, pemilihan ketua PCNU merupakan kedaulatan dari pengurus MWCNU dan ranting. Namun, hal itu tidak dilakukan PBNU dan malah menunjuk langsung pengurus PCNU Jombang.
"Kepengurusan PCNU yang definitif kedaulatan dari MWCNU dan Ranting NU. Tetapi tidak dilakukan (PBNU). Maka itu seperti merampas haknya MWCNU dan Ranting NU dalam proses pemilihan struktur PCNU Jombang," tandasnya.
Menurut peraturan yang berlaku, tambah cucu KH Bisri Syansuri salah satu pendiri NU ini, kemungkinan penunjukan pengurus definitif itu setelah berakhirnya perpanjangan caretaker yang kedua.
"Sementara, perpanjangan caretaker yang kedua ini berakhir tanggal 27 Juni 2023 nanti. Sekarang masih bulan Mei, sehingga belum selesai masa perpanjangan," katanya.
Untuk itu, pihaknya berencana akan mengirim somasi kepada PBNU dengan tuntutan untuk mencabut SK pengurus PCNU Jombang definitif, hasil tunjukan PBNU dan meminta PBNU untuk melaksanakan Konfercab.
"Kami akan melakukan beberapa langkah hukum yang dibenarkan dalam aturan negara. Kita akan melayangkan somasi kepada PBNU khususnya kepada pengurus yang bertandatangan di SK itu. Somasi akan kita kirimkan Senin," jelasnya.
Jika somasi pertama belum mendapat tanggapan dari PBNU, kata Gus Salam, akan disusul somasi kedua. Jika somasi kedua tidak ditanggapi, akan dibawa ke Pengadilan Negeri.
"Tujuan kami mengingatkan PBNU agar tidak salah. Saya sudah siap dengan berbagai risiko yang mungkin terjadi terhadap saya," sambung Wakil Ketua PWNU Jawa Timur tersebut.
Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, usai pelantikan menjawab pertanyaan wartawan adanya pihak yang menilai pelantikan PCNU hasil tunjukan PBNU ini tidak sah, dianggap hoaks.
"Ndak, ndak ada itu, hoaks itu. Ya ini satu proses, orang boleh setuju dan tidak setuju, keputusan sudah diambil dengan pertimbangan yang panjang dan mempertimbangakan pendapat para ulama, para kyai, diskusi dengan Gus Kikin dan diskusi dengan banyak kyai-kyai yang lain juga dengan pemerintah daerah, supaya kita memperoleh satu keputusan yang memang punya legitimasi," papar Gus Ipul di lokasi pelantikan.
Karena menurut Gus Ipul, tokoh yang ditunjuk menjadi ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriyah merupakan kader NU yang dinilai mampu untuk menerima mandat organisasi atau perkumpulan.
"Jadi kalau ada yang seperti itu menurut saya hal yang biasa saja. Tadi disebutkan Gus Yahya, NU ini barokahnya besar, sehingga banyak yang ingin aktif namun belum semuanya bisa ditampung," tandas Walikota Pasuruan tersebut. (usi/far)
Load more