Probolinggo, tvOnenews.com - Diduga akibat jumlah pasokan telur dari peternak tidak normal seperti sebelumnya, membuat harga telur naik signifikan di sejumlah pasar tradisional seperti Pasar Baru, Kronong, Ketapang dan Mayangan di Kota Probolinggo, Senin (22/5).
Herman salah satu pedagang telur di Pasar Baru mengatakan, jika memang dalam dua pekan ini jumlah pasokan telur dari peternak agak berkurang atau tidak normal.
"Biasanya di lapak saya ini, setiap harinya dapat jatah 10 krat. Tapi sekarang hanya dikirim 7-8 krat saja mas," katanya.
Semoga kondisi seperti ini segera terlampui, agar harga telur di pasaran kembali normal, sehingga pedagang dan pembeli biar sama - sama tidak bingung.
"Kalau masalah harga telur kita sesuaikan di pasaran, saat ini harga telur mencapai Rp32.000 per kilogramnya dari harga normal yakni Rp25.000 rupiah," tambahnya.
Sementara itu, Ropiah pedagang telur lain di Pasar Kronong menyampaikan, dampak kenaikan harga telur yang sangat tinggi tersebut menyebabkan omset penjualannya menurum drastis.
"Saat ini omset pedagang telur turun ya, karena jumlah pembelian pelanggan mulai berkurang. Padahal sebelum harga telur naik, saya bisa menjual 2 krat perhari kini hanya 1 krat dan kadang kala tidak sampai 1 krat," terangnya.
Disisi lain, Heni seorang konsumen telur menuturkan, kalau memang harga telur naik di pasaran otomatis kita sesuaikan dengan jumlah uang belanja yang ada.
"Ya pokoknya kita tetap beli dengan uang belanja yang ada, tidak berani membeli dengan jumlah yang banyak atau secukupnya saja," ucapnya.
Berharap kepada pihak dinas terkait pemerintah setempat, untuk segera mencari solusi terbaik dengan melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional. (msn/gol)
Load more