Secara perlahan, Kasan dan istrinya terus mengembangkan kembali usahanaya yang dulunya menggunakan alat tradisional, digantikan dengan mesin untuk menggilinng kedelai. Dari sepeda pancal, digantikan dengan motor untuk berjualan keliling.
“Setelah berumah tangga, usaha saya semakin berkembang dan muncul keinginan untuk naik haji. Istri saya juga sangat mendukung dan kami berdua semakin rajin menabung sejak awal berumah tangga,” jelasnya.
Dari hasil tabungan mulai era uang logam hingga uang kertas yang sudah terkumpul selama ini, akhirnya Kasan membeli dua ekor sapi hingga akhirnya pada tahun 2011 dijual kembali untuk mendaftar haji.
“Alhamdulillah, tahun 2011 silam saya dan istri bisa mendaftarkan diri untuk haji dan setelah 12 tahun menunggu, akhirnya bisa dinyatakan berangkat tahun ini. Seharusnya kami berangkat tahun 2021 kemarin, tapi ada covid jadi tertunda,” tuturnya.
Kini, sambil menunggu saat pemberangkatan, Kasan tetap memproduksi tahu dan menjualnya sendiri. Selain untuk menjaga kebugaran dengan tetap beraktivitas, dia juga merasa kasihan dengan para pelanggannya jika terlalu lama libur.
“Ya nanti seminggu sebelum berangkat, saya akan libur dulu sampai pulang dari tanah suci. Saya akan tetap jualan tahu keliling meskipun sudah naik haji. Ini sudah mata pencaharian saya selama 40 tahun terakhir. Jadi saya akan tetap jualan tahu sepulang naik haji,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lumajang, Muhammad Muslim mengatakan, ada sebanyak 798 calon jemaah haji asal Lumajang yang siap diberangkatkan musim haji tahun 2023 ini.
Load more