Bojonegoro, tvOnenews.com - Kondisi sumur bor usai menyembur air hingga ketinggian 8 meter di Desa Kunci, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, sudah berhenti. Namun, saat ini sumur bor yang digali sedalam 49 meter itu ternyata berbau belerang.
“Iya, bau belerang. Tapi sedikit, nggak berbahaya bagi tanaman padi. Sudah dicek pihak terkait juga,” ungkap Kasun Warsono.
Warsono menambahkan, sebenarnya sumur bor tersebut diperuntukkan untuk pengairan persawahan setempat yang selama ini memang sulit air. Pengerjaan sumur bor itu juga dilakukan selama tiga hari dan telah berpindah ke beberapa tempat, namun baru menemukan dan ternyata mengeluarkan air yang sebegitu banyaknya.
“Memang area persawahan itu sulit air, dan air di desa kami memang sedikit berbau belerang, tapi tidak bahaya,” tegas Warsono.
Sementara itu, pemilik sawah yang ditempati untuk mengebor sumur tersebut, Tarjan mengaku senang karena sawahnya selama ini memang sulit air, apalagi sekitar 20 hari lagi tanaman padinya akan dipanen, dan keadaan sulit air. Meskipun, sedikit berbau belerang, menurut Tarjan hal tersebut tak membuat tanaman padi mati.
“Nggak nyangka, bisa mengeluarkan air sebanyak itu. Ya Alhamdulillah sebentar lagi mau panen sudah ditemukan sumber air di sekitar sini,” pungkasnya.
Diketahui, warga Desa Kunci, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, digegerkan sebuah sumur bor yang berada di tengah sawah, mengeluarkan air yang sangat deras. Ketinggian air tersebut diperkirakan mencapai 8 meter, Minggu siang.
Dalam sebuah video yang beredar di jagat maya, menampakkan air dari sumur bor yang berada di tengah sawah itu, tak henti dan terus mengeluarkan banyak air. Menariknya, air tersebut keluar ketika sore hari saat matahari hendak terbenam, sehingga membuat warga sekitar berbondong-bondong menyaksikan hal tersebut dan mengabadikannya dengan menggunakan smartphone. (dra/hen)
Load more