Menurut Murod, saat ini nelayan hanya bisa menunggu respon dari pihak terkait, kalau memang dibutuhkan, aparat terkait diminta untuk mengambil bangkai pesawat tersebut.
"Ya tergantung sama pihak-pihak terkait, kami menunggu saja akan diapakan atau dikemanakan," pungkasnya.
Sementara itu, usai ditemukannya bangkai pesawat yang diduga peninggalan Perang Dunia Kedua, sejumlah kalangan pendidikan tertarik untuk membelinya untuk keperluan penelitian, salah satunya Universitas Muhammadiyah Lamongan Fakultas Sains Teknologi dan Pendidikan (FSTK). Dekan Sains Teknologi dan Pendidikan UMLA Eko Handoyo membenarkan jika UMLA, dalam hal ini Fakultas Sains, Teknologi dan Pendidikan (FSTK) berminat untuk membeli bangkai pesawat yang ditemukan nelayan Weru, Paciran pada Minggu (21/5) lalu itu.
"Benar, UMLA dalam hal ini Fakultas Sains, Teknologi dan Pendidikan (FSTK) memang tertarik untuk membeli bangkai pesawat yang ditemukan oleh nelayan tersebut," kata Eko Handoyo kepada wartawan saat konferensi pers yang berlangsung di kampus Umla, Rabu (24/5).
Eko mengungkapkan, niatan untuk membeli bangkai pesawat yang diduga dari sisa Perang Dunia Kedua itu semata-mata karena alasan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Sebab, lanjut Eko, daripada bangkai pesawat tersebut jatuh ke tangan kolektor atau pengusaha besi tua dan tidak tahu akan dibawa kemana dan digunakan untuk apa.
"Daripada bangkai pesawat tersebut jatuh ke tangan kolektor atau pengusaha besi tua, tidak tahu akan dibawa ke mana dan digunakan untuk apa," ujarnya. (mmr/hen)
Load more