Probolinggo, tvOnenews.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Kamis (29/6) mendatang, membuat harga sejumlah kebutuhan pokok di pasaran kembali merangkak naik. Namun ada juga sebagian yang malah mengalami penurunan harga, di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jumat (2/6).
Tentu hal tersebut juga berdampak pada pendapatan pedagang di pasaran, dari pengakuan beberapa pedagang, banyak konsumen yang mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Nur, salah satu pedagang di Pasar Baru, Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo ini contohnya. Dia mengaku jika kenaikan harga ini, sudah semenjak tiga hari yang lalu.
“Sebelumnya, dua minggu kemarin ya kalo tidak salah, itu sudah ada kenaikan harga, namun tidak begitu banyak, hanya naik Rp2000 saja, tapi dari kemari kemarin ini, naik lagi harganya mas,” terangnya.
Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa rempah–rempah, seperti bawang putih dan bawang merah. Dimana sebelumnya bawang merah harganya melejit seharga Rp40 ribu per kilogramnya, dari harga sebelumnya yang hanya sebesar Rp30 ribu per kilogram.
“Kalau bawang putih, sekarang ini terbilang mahal mas, untuk per kilogramnya sekarang Rp35 ribu, dari harga awal yang hanya sebesar Rp25 ribu, malah yang turun harganya ini tomat, sekarang jadi Rp8000 per kilogramnya, dari harga sebelumnya berkisar Rp10 ribu per kilogram,” ucapnya.
Meskipun mengalami penurunan omzet dagangan, Nur mengaku adanya kenaikan harga sejumlah komoditi ini adalah hal yang lumrah.
“Bisa dipastikan naik semua untuk harga kebutuhan pokok, kalau menjelang hari besar seperti Hari Raya Kurban ini mas, ya awalnya memang banyak konsumen yang kaget, karena adanya kenaikan yang cukup banyak ini,” tambahnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Sri, salah satu pengunjung. Dirinya mengaku kaget dengan adanya kenaikan harga tersebut.
“Saya kan memang jarang ke pasar besar gini, ya bisa dibilang mungkin satu minggu sekali saya belanja di pasar mas, ya saya kaget, kan saya tahunya harga lama, masih agak murah, nah pas tadi saya kesini lah kok ternyata harga kebutuhan pokok pada naik semua,” tutur warga asal Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini.
Sri mengaku dengan terpaksa dirinya mengurangi jatah belanjanya, agar sesuai dan pas dengan uang yang dibawanya ketika berbelanja.
“Ya mau tidak mau ya harus berhemat, yang biasanya saya beli cabai, dan bawang ini setengah kilogram untuk satu minggu, ya sekarang saya hanya beli seperempat kilogtam saja mas, biar sama–sama terbeli, mau bagaimana lagi, memang sudah waktunya naik mungkin ya, untung saja untuk jatah beras, saya juga dapat bantuan dari pemerintah, sebesar 10 kilogram, coba kalau tidak, ya ndak tau dah anak saya bisa terpenuhi atau tidak kebutuhan nutrisinya,” tandasnya. (msn/far)
Load more