Ia kemudian menceritakan bahwa sebelumnya, jemaah wanita yang tergabung dalam KBIHU Mawar, memakai bordir lambang garuda di kerudungnya sebagai tanda pengenal. Namun karena pembuatannya yang lama, akhirnya diputuskan memakai mawar sintetis. Sedangkan untuk jemaah laki-laki memakai kopiah dengan lambang bendera merah putih.
Kyai Said menegaskan bahwa pemakaian tanda pengenal ini untuk memudahkan koordinasi, pengawasan dan menjadi pembeda dengan jemaah lainnya.
“Hal ini untuk membedakan jemaah kita dan jemaah yang lainnya. Dengan memakai identitas mawar, slayer, dan kopiah,” tandas lelaki yang sering disebut dengan nama Kyaine Ndewek. (msi/gol)
Load more